Ahad 12 Jul 2020 08:25 WIB

Sekolah Bakti Mulya 400 Gelar Welcoming Ceremony

Sekolah merupakan tempat untuk menyemaikan benih potensi siswa.

Red: Irwan Kelana
Dr Sutrisno Muslimin MSi selaku Ketua Pelaksana Harian (KPH) Sekolah Bakti Mulya 400 menyampaikan kata sambutan pada acara Welcoming Ceremony Sekolah Bakti Mulya 400, Sabtu (11/7).
Foto: Dok BM 400
Dr Sutrisno Muslimin MSi selaku Ketua Pelaksana Harian (KPH) Sekolah Bakti Mulya 400 menyampaikan kata sambutan pada acara Welcoming Ceremony Sekolah Bakti Mulya 400, Sabtu (11/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain sekolah, rumah juga merupakan pusat pendidikan. Hal inilah yang dilakukan oleh Sekolah Bakti Mulya 400 dalam membuat formulasi kegiatan Belajar dari Rumah (BDR). Kegiatan belajar yang akan dimulai Senin, 13 Juli 2020 merupakan awal dimulainya tahun pelajaran 2020/2021. Program tersebut dipaparkan oleh pengelola sekolah dalam acara Welcoming Ceremony yang berlangsung secara virtual pada Sabtu  (11/7).

Acara dibuka oleh Dr Sutrisno Muslimin, M.Si. selaku Ketua Pelaksana Harian (KPH) Sekolah Bakti Mulya 400. Acara tersebut diikuti oleh semua orang tua siswa baru, pengurus Forum Komunikasi Orang Tua Murid (FKOM) dan jajaran pimpinan Sekolah Bakti Mulya 400. 

Dalam sambutannya, Sutrisno menyampaikan selamat datang dan ucapan terimakasih kepada semua orang tua dan siswa baru di KB/TK, SD, SMP dan SMA Bakti Mulya 400.

Sutrisno Muslimin juga menyampaikan bahwa sekolah merupakan tempat untuk menyemaikan benih potensi siswa, sehingga kelak semua siswa akan tumbuh dan berkembang sesuai zamannya. Sebagai tempat penyemaian maka sekolah perlu menciptakan lingkungan yang kondusif. 

“Sekolah Bakti Mulya 400 berkomiten menjadikan komunitas pembelajar. Semua civitas tetap harus mengembangkan diri agar mampu beradaptasi dengan perubahan zaman,” kata Sutrisno dalam rilis yang diterima Republika.co.id. 

Ia menambahkan, dalam situasi transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta, kegiatan sekolah akan berlangsung dengan sistem daring (online) mulai bulan Juli sampai Desember 2020. “Namun demikian, dengan adaya kerja sama dengan orang tua siswa, komunitas belajar justru akan terjadi di lingkungan keluarga,” ujar Sutrisno.

Selaras dengan pengarahan KPH, Hadi Suwarno MPdn selaku manager Sekolah Bakti Mulya 400 menyampaikan program sekolah daring yang akan berlangsung selama semester gasal tahun 2020/2021. Dalam paparan tersebut selain disampaikan secara teknis pelaksanaan juga disampaikan model kegiatannya.

photo
Suasana Welcoming Ceremony secara daring yang diadakan oleh Seklah Bakti Mulya (BM) 400, Sabtu (11/7).  (Foto: Dok BM 400)

Dalam bagian akhir dari paparannya, Hadi Suwarno menyampaikan esensi belajar dari rumah adalah agar guru dan orang tua mewujudkan pendidikan yang bermakna. “Kegiatan belajar dari rumah menitikberatkan pada penalaran, menumbuhkan karakter dan mengembangkan kecakapan hidup,” tutunrya.

Acara selanjutnya berupa penjelajahan virtual lokasi belajar di KB/TK, SD, SMP dan SMA Bakti Mulya 400. Dalam jelajah virtual tersebut bertujuan memperkenalkan fasilitas belajar yang nantinya bisa dimanfaatkan pada saat belajar secara luring (offline). 

Acara yang dipandu oleh Euis Tresna  SPd,  Msi  tersebut juga memperkenalkan para pimpinan di pelaksana harian dan pimpinan di unit KB/TK, SD, SMP dan SMA Bakti Mulya 400.

Meskipun welcoming ceremony berlangsung dengan cara daring (online), namun terlihat kesiapan untuk menjalankan kegiatan belajar tahun pelajaran 2020/2021 telah dirancang dengan baik. Hal ini disampaikan oleh Jonacta Yani (Yongky), Ketua FKOM Sekolah Bakti Mulya 400. Dengan demikian diharapkan meskipun kegiatan belajar selama satu semester akan berlangsung secara daring namun hasil belajar tetap optimal sebagaimana yang diharapkan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement