Rabu 15 Jul 2020 04:00 WIB

Tata Cara Mandi Wajib

Rasulullah telah mencontohkan tata cara mandi wajib.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
 Tata Cara Mandi Wajib. Foto:  Mandi Junub (ilustrasi).
Foto: Foto : Mardiah
Tata Cara Mandi Wajib. Foto: Mandi Junub (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Mandi janabah atau juga biasa disebut mandi wajib di Indonesia adalah tata cara ritual yang bersifat ta'abbudi dan tujuan dilakukannya yaitu untuk menghilangkan hadats besar. Misalnya, saat di mana seseorang keluar air mani atau setelah melakukan hubungan suami istri, atau beberapa kondisi lainnya.

Namun, apa yang membedakan antara mandi biasa dengan mandi wajib? Apakah ada tata cara khusus mengenai mandi wajib sebagaimana tuntunan Rasulullah SAW? Ustadz Isnan Ansory, Lc., M.Ag menjelaskannya dalam bukunya berjudul "Mandi Janabah Rasulullah SAW Menurut 4 Mazhab".

Baca Juga

Ustadz Isnan menjelaskan, Alquran menyebutkan syariat mandi janabah secara global. Adapun untuk perinciannya, praktik mandi Rasulullah SAW menjadi penafsir atas aturan global tersebut.

"Dan tentunya, riwayat-riwayat yang sampai kepada kita terkait praktik mandi Rasulullah SAW, umumnya diriwayatkan oleh istri-istri beliau, sebagai bagian dari ahli bait Nabi SAW," papar Ustadz Isnan.

Ada beberapa hadits yang menyampaikan penjelasan secara detail soal tata cara mandi wajib Rasulullah SAW. Misalnya pada hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari jalur Aisyah RA. Dalam hadits ini, Aisyah memaparkan hal-hal apa saja yang dilakukan Nabi SAW saat memulai dan mengakhiri mandi janabah.

Pertama, Rasulullah SAW mencuci kedua tangannya. Kemudian, beliau menumpahkan air dari tangan kanannya ke tangan kiri, lalu mencuci kemaluannya. Selanjutnya, Nabi SAW berwudhu seperti wudhu orang sholat. Kemudian beliau mengambil air, lalu memasukkan jari-jari tangannya ke sela-sela rambutnya.

Jika Nabi SAW yakin semua kulit kepalanya telah basah, lantas beliau menyirami kepalanya tiga kali. Dilanjutkan dengan membersihkan seluruh tubuhnya dengan air, kemudian diakhiri dengan mencuci kakinya.

 

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قُلْ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنِّيْ رَسُوْلُ اللّٰهِ اِلَيْكُمْ جَمِيْعًا ۨالَّذِيْ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۖ فَاٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهِ النَّبِيِّ الْاُمِّيِّ الَّذِيْ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَكَلِمٰتِهٖ وَاتَّبِعُوْهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai manusia! Sesungguhnya aku ini utusan Allah bagi kamu semua, Yang memiliki kerajaan langit dan bumi; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, (yaitu) Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya). Ikutilah dia, agar kamu mendapat petunjuk.”

(QS. Al-A'raf ayat 158)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement