Jumat 17 Jul 2020 13:34 WIB

Kementerian BUMN-Kemenlu Bentuk Tim Dorong BUMN Go Global

Nilai investasi BUMN Indonesia di luar negeri mencapai 17,5 miliar dolar AS.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (kiri) berbincang dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) sebelum menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama Diplomasi Ekonomi untuk mendukung BUMN Go Global di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (17/7/2020).  Kerja sama ini bertujuan memperkuat diplomasi ekonomi dalam mewujudkan visi BUMN Go Global yang diharapkan dapat meningkatkan nilai investasi BUMN di luar negeri dan mendorong performa ekspor Indonesia.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (kiri) berbincang dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) sebelum menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama Diplomasi Ekonomi untuk mendukung BUMN Go Global di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (17/7/2020). Kerja sama ini bertujuan memperkuat diplomasi ekonomi dalam mewujudkan visi BUMN Go Global yang diharapkan dapat meningkatkan nilai investasi BUMN di luar negeri dan mendorong performa ekspor Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian BUMN dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menandatangani nota kesepahaman kerja sama diplomasi ekonomi untuk mendukung BUMN Go Global. Penandatanganan dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Gedung Pancasila, Kemenlu, Jakarta, Jumat (17/7).

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan penandatanganan ini merupakan bentuk kolaborasi antarinstansi pemerintah yang terus digencarkan Kabinet Indonesia Maju Jilid II agar perekonomian Indonesia pascapandemi Covid-19 bisa pulih dengan cepat.

Baca Juga

"Kolaborasi yang dilakukan juga didukung dengan strategi agresif sehingga setiap langkah yang diambil mampu mengikuti persaingan global yang kian ketat," kata Erick.

Erick menyebut tujuan utama dari kerja sama ini demi memperkuat diplomasi ekonomi dalam mewujudkan visi BUMN Go Global. Berdasarkan data dinamis yang dikumpulkan dari seluruh perwakilan RI, nilai investasi outbound BUMN di seluruh dunia mencapai 17,5 miliar dolar AS.

Erick berharap kesepahaman ini dapat meningkatkan nilai investasi BUMN di luar negeri dan mendorong performa ekspor Indonesia. Selain itu, area kerja sama juga mencangkup upaya match making antara BUMN dan investor asing yang berminat melakukan inbound investment di Indonesia sesuai dengan sektor yang diminati.

"BUMN mencanangkan program BUMN Go Global untuk mendukung supply chain dalam memasarkan produk di pasar strategis," ucap Erick.

Erick menilai saat ini merupakan momentum yang spesial karena terdapat persamaan kesadaran dan visi untuk mendorong pengembangan BUMN di pasar global sehingga dapat meningkatkan jumlah transaksi dan nilai investasi outbound BUMN, serta dapat memajukan kepemimpinan Indonesia di luar negeri.

Sejauh ini, kata Erick, beberapa perusahaan BUMN telah berkibar di luar negeri seperti PT INKA yang telah menjalin kerja sama proyek gerbong kereta api dengan pemerintah Bangladesh, lalu BUMN pertahanan yang melakukan ekspor berbagai produk seperti Pistol G2 Elite, Amunisi Peluru, Medium Tank, Kapal Kargo, Pesawat CN 235-220 dan lainnya. Selain itu Bio Farma saat ini telah memproduksi dan memasarkan vaksin polio di berbagai negara seperti Angola, Somalia dan Ethiopia.

Menlu Retno Marsudi menyampaikan Kemenlu dan Kementerian BUMN menyepakati kemungkinan pembentukan tim taktis yang terdiri atas perwakilan kedua kementerian dan unsur perwakilan BUMN yang memiliki kesiapan dan kapasitas untuk melakukan outbound investment.

Retno menjelaskan tim ini berkolaborasi mengawal dari tahap identifikasi peluang investasi, penjajakan mitra dan akses permodalan, hingga pelaksanaan investasi serta perlindungan terhadap investasi Indonesia di luar negeri. Nota kesepahaman bersama ini berlaku hingga empat tahun dan secara berkala akan dimonitor dan dievaluasi.

"Pembentukan Tim Bersama BUMN Go Global antara Kementerian Luar Negeri dan Kementerian BUMN ini dimaksudkan untuk sinergitas pengembangan BUMN di pasar global dan meningkatkan kerja sama dengan mitra partner strategis," ucap Retno.

Retno berharap kerja sama dan asistensi mengenai diplomasi ekonomi ini dapat memperluas jaringan partnership, potensi investasi BUMN, dan peluang untuk memasarkan produk BUMN di kancah Internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement