Ahad 26 Jul 2020 00:06 WIB

Pasien Sembuh Covid-19 di Kalteng Capai 1.080 Orang

Ada penambahan pasien baru sebanyak 25 orang

Red: Andi Nur Aminah
Petugas medis melakukan rapid test untuk mengecek kondisi seseorang (ilustrasi)
Foto: Harviyan Perdana Putra/ANTARA FOTO
Petugas medis melakukan rapid test untuk mengecek kondisi seseorang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah pada Sabtu merilis data pasien sembuh bertambah sebanyak 25 orang. "Sembuh, ada penambahan sebanyak 25 orang, sehingga kumulatif dari semula 1.055 orang menjadi 1.080 orang," kata Ketua Satuan Tugas Sugianto Sabran, melalui Jubir dr Herlina Eka Shinta di Palangka Raya.

Penambahan itu berasal dari Palangka Raya empat orang, Katingan delapan orang, Pulang Pisau satu orang, Kapuas empat orang, Gunung Mas satu orang, Barito Selatan dua orang dan Barito Utara lima orang. Pasien positif Covid-19 meninggal ada penambahan sebanyak dua orang, yaitu berasal dari Palangka Raya dan Barito Selatan.

Baca Juga

Sedangkan kasus konfirmasi ada penambahan sebanyak 52 orang, yaitu dari Palangka Raya 11 orang, Barito Selatan 33 orang, Kotawaringin Timur satu orang, serta Kapuas tujuh orang.

Kumulatif positif Covid-19 Kalteng kini menjadi 1.580 kasus. Rinciannya dalam perawatan 413 orang, 1.080 sembuh, serta meninggal 87 orang. Tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) sebesar 5,5 persen.

"Sebanyak 13 kabupaten dan satu kota sudah terdampak, tetapi Sukamara sudah menjadi zona hijau karena tidak ada kasus dan Seruyan sudah tidak ada kasus aktif tetapi belum mencapai 28 hari, sehingga belum dikategorikan zona hijau," ungkapnya dalam siaran pers.

Selanjutnya kasus suspect, ada pengurangan sebanyak 31 orang. Sehingga dari semula 460 orang kini menjadi 429 orang, serta kasus probable, ada penambahan sebanyak tiga orang.

Lebih lanjut ia menyampaikan, selama pandemi di Kalimantan Tengah, perekonomian terganggu karena banyak usaha masyarakat tidak bisa dibuka. Ini karena adanya aturan ketat membatasi ruang gerak dalam berusaha.

Kondisi pandemi sangat berpengaruh pada ekonomi secara menyeluruh. Sehingga pemprov bersama lembaga pemerintah lainnya terus berkoordinasi dalam upaya memulihkan perekonomian masyarakat sekaligus mencegah penularan Covid-19.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement