Senin 03 Aug 2020 11:28 WIB

Khalifa Haftar: Turki Harus Keluar dari Libya

Khalifa Haftar mengkritik keras intervensi Turki di Libya.

Rep: Ismaeel Naar, Alarabiya / Red: Elba Damhuri
Jenderal Haftar
Foto: republika
Jenderal Haftar

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Kepala Tentara Nasional Libya (LNA) Field Marshal Khalifa Haftar tampil di publik di hadapan pasukan militernya yang masih setia. Haftar mengkritik keras intervensi Turki di Libya.

"Kami tidak pernah menerima kolonialisme. Turki telah tinggal di Libya selama 300 tahun dan Libya tidak melihat apa pun selain kerusakan," kata Khalifa Haftar pada Sabtu, selama kunjungan kepada batalyon Tariq bin Ziyad.

Haftar bertemu perwira LNA dan memeriksa persiapan pasukan tempurnya. Ia menegaskan Libya akan menghadapi setiap penjajah dan akan mengusirnya.

"Kami terus waspada dan pengusiran mereka akan menjadi tujuan utama kami," kata Hafar dalam pidatonya.

Pasukan Turki ditempatkan di Libya untuk mendukung Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) di Libya barat. PBB bersama Turki dan GNA merupakan pihak yang dianggap sah memimpin Libya saat ini.

Haftar berbicara tentang penyesalannya atas rekrutmen tentara bayaran oleh Turki. Haftar menyebut tentara-tentara bayaran itu berasal dari "negara tercinta seperti Suriah".

"Mereka ini bukan tentara Suriah melainkan kelompok tentara bayaran tanpa tanah air dan tanpa keluarga," kata Khalifa Haftar.

Turki mengirim lebih dari 400 tentara bayaran ke Libya pekan lalu. Ini meningkatkan jumlah tentara bayaran asal Suriah ke Libya menjadi 16.500. Demikian data Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement