Kamis 13 Aug 2020 20:22 WIB

Aparat Gelar Razia dan Pembagian Bendera di Pucak Jaya Papua

Pembagian bendera untuk menumbuhkan rasa nasionalisme masyarakat Puncak Jaya.

Red: Ilham Tirta
Pemasangan bendera merah putih (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pemasangan bendera merah putih (ilustrasi).

JAYAPURA -- Polres Puncak Jaya bersama Kodim 1714/Puncak Jaya menggelar patroli dialogis dan razia senjata tajam guna memastikan keamanan jelang HUT Kemerdekaan RI ke-75 di Kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Kamis (13/8). Mereka juga membagikan bendera merah putih kepada warga setempat. 

Patroli dan razia gabungan dipimpin Kabag Ops Polres Puncak Jaya AKP Sigit Susanto dan Pasi Ops Kodim 1714/Pj Kapten Inf Denis Sinay.      

"Selain melewati jalan-jalan yang dianggap rawan seperti di Bukit Zaitun, Kampung Wuyukwi, dan Kampung Usir, sesekali kami juga memeriksa masyarakat yang dicurigai membawa senjata tajam," kata Kabag Ops Polres Puncak Jaya AKP Sigit Susanto.

Ia mengatakan, patroli dan razia ini telah dilaksanakan sejak beberapa hari terakhir guna memastikan keamanan wilayah tersebut. "Untuk hari ini, kami berhasil mengamankan dua bilah senjata tajam yang dibawah oleh masyarakat di dalam kota," kata AKP Sigit.

Ia juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Puncak Jaya untuk bersama-sama menjaga keamanan, terutama menjelang perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75.   

Wakapolres Puncak Jaya Kompol Irianto John mengaku telah membagikan sejumlah bendera Merah Putih kepada masyarakat setempat. Mereka diminta turut memeriahkan HUT RI tahun ini.

                               

"Dalam kegiatan pembagian bendera Merah Putih, saya didampingi Kasat Binmas Polres Puncak Jaya Iptu Alauddin Patawary memberikan bendera Merah Putih kepada Bapak Makan Yoman sebagai Kepala Kampung Yambi dan Bapak Angguli Gire yang juga menjabat sebagai Kepala Kampung Karubate," katanya.

                               

Menurut dia, pembagian bendera Merah Putih itu dilakukan secara gratis kepada masyarakat. Selain sebagai bentuk kepedulian dan rasa cinta tanah air, pembagian itu juga untuk menumbuhkan rasa nasionalisme masyarakat Kabupaten Puncak Jaya.

"Kami juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Puncak Jaya agar mari bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban menjelang HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75, apabila wilayah kita aman maka pembangunan juga pasti akan terus berjalan," katanya.

                         

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا شَهَادَةُ بَيْنِكُمْ اِذَا حَضَرَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ حِيْنَ الْوَصِيَّةِ اثْنٰنِ ذَوَا عَدْلٍ مِّنْكُمْ اَوْ اٰخَرٰنِ مِنْ غَيْرِكُمْ اِنْ اَنْتُمْ ضَرَبْتُمْ فِى الْاَرْضِ فَاَصَابَتْكُمْ مُّصِيْبَةُ الْمَوْتِۗ تَحْبِسُوْنَهُمَا مِنْۢ بَعْدِ الصَّلٰوةِ فَيُقْسِمٰنِ بِاللّٰهِ اِنِ ارْتَبْتُمْ لَا نَشْتَرِيْ بِهٖ ثَمَنًا وَّلَوْ كَانَ ذَا قُرْبٰىۙ وَلَا نَكْتُمُ شَهَادَةَ اللّٰهِ اِنَّآ اِذًا لَّمِنَ الْاٰثِمِيْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila salah seorang (di antara) kamu menghadapi kematian, sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh dua orang yang adil di antara kamu, atau dua orang yang berlainan (agama) dengan kamu. Jika kamu dalam perjalanan di bumi lalu kamu ditimpa bahaya kematian, hendaklah kamu tahan kedua saksi itu setelah salat, agar keduanya bersumpah dengan nama Allah jika kamu ragu-ragu, “Demi Allah kami tidak akan mengambil keuntungan dengan sumpah ini, walaupun dia karib kerabat, dan kami tidak menyembunyikan kesaksian Allah; sesungguhnya jika demikian tentu kami termasuk orang-orang yang berdosa.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 106)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement