Senin 17 Aug 2020 15:33 WIB

Tahun Depan Freeport Bidik Kenaikan Produksi

Tahun depan Freeport akan memproduksi 1,4 miliar pound tembaga dan 1,4 juta ons emas.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dampak pandemi dan habisnya cadangan di open pit membuat produksi emas dan tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) turun pada tahun ini. Namun, pada tahun depan, PTFI berkomitmen akan mulai mencatatkan kenaikan produksi.

Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas menjelaskan saat ini kondisi produksi PTFI hanya 60 persen dari kapasitas produksi. Hal ini karena memang cadangan di open pit sudah habis dan hanya mengeluarkan dari simpanan cadangan. Saat ini tercatat penjualan bijih konsentrat sebesar 800 juta pound tembaga dan 8.000 ons emas.

Baca Juga

"Pada tahun depan kami yakin target kami naik dan kami yakin ini bisa tercapai. Tahun depan kami akan memproduksi 1,4 miliar pound tembaga dan 1,4 juta ons emas," ujar Tony dalam diskusi virtual, Senin (17/8).

Ia juga memastikan penjualan tahun ini tetap akan baik akan karena tertolongnya harga emas dan tembaga yang bergerak naik. "Ini harga naik karena pertumbuhan China di kuartal II tumbuh 3,2 persen dan impor tembaga cukup banyak. Suplai dunia berkurang, permintaan China naik, makanya harga naik. Ini membuat penghasilan kita bertambah," tambah Tony.

Tony menjelaskan untuk bisa menambah produksi di tahun depan, PTFI juga akan melakukan penambangan di underground mining. Tony menjelaskan perusahaan mengeluarkan 1,3 miliar dolar AS untuk investasi bawah tanah.

"Tambang bawah tanah tetap kita lakukan. Tahun ini investasi 1,3 miliar dolar AS untuk tambang bawah tanah," ujar Tony.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement