Selasa 18 Aug 2020 14:44 WIB

Universitas Terbuka Gelar Disporseni Secara Daring

Masih banyak masyarakat yang masih belum mengenal UT.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Hiru Muhammad
Universitas Terbuka (UT) kembali menggelar agenda tahunan yakni kegiatan Diskusi, Pekan Olah Raga, dan Seni (Disporseni) Nasional. Berbeda dengan tahun sebelumnya, Disporseni Nasional tahun 2020 dilakukan secara daring dengan memanfaatkan beragam media Teknologi Komunikasi dan Informasi (TIK)
Foto: Republika/Abdurrahman Rabbani
Universitas Terbuka (UT) kembali menggelar agenda tahunan yakni kegiatan Diskusi, Pekan Olah Raga, dan Seni (Disporseni) Nasional. Berbeda dengan tahun sebelumnya, Disporseni Nasional tahun 2020 dilakukan secara daring dengan memanfaatkan beragam media Teknologi Komunikasi dan Informasi (TIK)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN-—Universitas Terbuka (UT) kembali menggelar agenda tahunan yakni kegiatan Diskusi, Pekan Olahraga, dan Seni Universitas Terbuka (Disporseni) Nasional. Berbeda dengan tahun sebelumnya, Disporseni Nasional tahun 2020 ini untuk pertama kalinya dilakukan secara daring dengan memanfaatkan beragam media Teknologi Komunikasi dan Informasi (TIK).

Tema yang dipilih pada kegiatan Disporseni kali ini adalah Sportivitas dan Kreativitas Mahasiswa di Era Siber. Tema ini dipilih karena di tengah-tengah kemajuan TIK mahasiswa dituntut untuk selalu kreatif dengan tetap menjunjung tinggi jiwa sportivitas.

Rektor Universitas Terbuka, Ojat Darojat mengungkapkan penyelenggaraan ini secara resmi diikuti oleh 1.600 peserta dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta. Mereka kini memperebutkan pertandingan dan perlombaan di 16 cabang yang tersedia.

“Di antaranya Debat Bahasa Inggis, Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM), Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Poster Edukatif, Seni Tari, Seni Suara, Seni Foto, Paduan Suara, Master of Ceremony (MC), Kisah inspratif, tagline UT, Testimoni UT, Tilawatil Qur’an, catur online, dan Mobile Legends,” ujarnya di kawasan Pondok Cabe Udik, Pamulang, Tangsel, Selasa (18/8).

Semua perlombaan dilaksanakan secara jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai penunjang. Untuk penilaian tentu dilakukan secara teliti dan juga transparan.

“Dalam penilaian semua perlombaan, akan masuk dalam aplikasi kita, jadi semua ada disana. Contoh bikin video Tari kemudian upload di aplikasi milik UT. Penilaian dilakukan disana dan betul-betul transparan,” katanya.

Adapun sebanyak 11 dari 16 cabang dipertandingkan secara nasional dengan mengundang 30 perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia. Sedangkan lima cabang lainnya dilombakan secara internal. 

“Cabang yang paling banyak diminati dalam kegiatan Disporseni tahun ini dan sedang menjadi trend di kalangan milenial adalah mobile legends, di mana hampir semua kontingen mengirimkan atlitnya,” kata Ojat.

Ojat melanjutkan, pihaknya ingin perlombaan diintegrasikan dengan melibatkan teknologi. Seperti Mobile Legend merupakan permainan yang banyak digandrungi anak-anak masa kini.

“Perlombaan mobile legends ini tidak kaku, ini flexible sama halnya dengan UT, yang bisa diakses dimana saja, kapan saja, dalam keadaan bagaimana pun,” ujar Ojat.

Kegiatan Disporseni Nasional telah berlangsung selama bulan Agustus 2020. Kini pertandingan dan perlombaan telah memasuki tahap final. Para pemenang semua cabang akan diumumkan secara resmi pada acara puncak Dies Natalis UT ke-36.

Untuk diketahui, UT akan memperingati Dies Natalis ke-36 pada tanggal 4 September 2020 mendatang. Sepanjang perjalanannya, UT telah menjadi pionir dalam penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Terbuka Jarak Jauh (PTTJJ) di Indonesia.

Namun demikian, masih banyak masyarakat di luar sana yang masih belum mengenal UT. Bahkan masyarakat menanyakan apakah UT perguruan tinggi negeri atau swasta.“Banyak belum tahu, padahal UT sendiri sudah berumur 30 tahun,” jelasnya.

Maka dari itu, kegiatan Disporseni Nasional yang digelar ini merupakan ajang agar masyarakat tahu apa itu UT. Pendidikan tinggi terbuka dengan mengadopsi metode pembelajaran secara jarak jauh. Pengalaman yang telah dimiliki UT selama 36 tahun dalam pengembangan PTTJJ, memberikan kepercayaan bagi mitra baik di dalam negeri maupun luar negeri untuk tetap menjalin kerja sama yang baik. Dengan mengemban misi yaitu pemerataan akses pendidikan tinggi, UT tidak hanya menjangkau mahasiswanya di seluruh pelosok Indonesia, tetapi juga hingga mahasiswa di luar negeri.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement