Selasa 25 Aug 2020 16:06 WIB

Puluhan Orang Selamat dari Insiden Gedung Ambruk di India

Upaya penyelamatan masih berlanjut untuk mencari korban yang tertimpa runtuhan.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
 Foto selebaran yang disediakan oleh National Disaster Response Force (NDRF) menunjukkan anggota NDRF selama operasi penyelamatan di lokasi runtuhnya bangunan di Raigad, Maharashtra, India, 25 Agustus 2020. Menurut laporan media, satu orang tewas.
Foto: EPA-EFE/NATIONAL DISASTER RESPONSE FORCE
Foto selebaran yang disediakan oleh National Disaster Response Force (NDRF) menunjukkan anggota NDRF selama operasi penyelamatan di lokasi runtuhnya bangunan di Raigad, Maharashtra, India, 25 Agustus 2020. Menurut laporan media, satu orang tewas.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Petugas penyelamat berhasil menyelamatkan lebih dari 60 orang dari runtuhan bangunan yang ambruk di kota industri dekat ibu kota keuangan India, Mumbai, Selasa (25/8). Upaya penyelamatan masih terus berlanjut hingga berita ini diturunkan.

Bangunan terdiri dari lima lantai di dekat distrik kumuh di Desa Mahad yang menampung sekitar 200 warga ini ambruk pada Senin (24/8) malam waktu setempat. Juru bicara Pasukan Tanggap Bencana Nasional Sachidanand Gawde mengatakan, bahwa petugas darurat sejauh ini telah mengangkat dua jenazah.

Baca Juga

Perkiraan jumlah yang masih terperangkap berkisar antara 20 hingga 70. Puluhan lainnya berhasil mengungsi saat bangunan mulai berguncang. "Tidak ada yang tahu berapa banyak orang yang sebenarnya terjebak di dalam," ujar seorang pejabat polisi Mahad tanpa menyebutkan jati dirinya, dikutip laman Channel News Asia, Selasa.

Menurutnya, pihak berwenang pada awalnya mengkhawatirkan yang terburuk, dengan perkiraan awal penduduk di gedung mencapai 200 orang. Legislator Mahad Bharat Gogawale mengatakan bahwa banyak penghuni gedung itu tengah berbelanja ketika kecelakaan itu terjadi sekitar jam 19.00.

"Sesuai perkiraan terakhir, kami menduga ada 20 orang yang terjebak di dalamnya," ujarnya. Sementara, yang lain telah meninggalkan kota, lebih memilih untuk menunggu pandemi di desa asal mereka.

"Banyak keluarga tidak tinggal di dalam gedung saat mereka pergi ke tempat asalnya karena lockdown yang disebabkan oleh virus Corona," kata pejabat distrik Nidhi Choudhari kepada Press Trust of India.

Bangunan yang terdiri dari 47 rumah susun itu runtuh hampir seperti satu pak kartu. Penduduk lokal dan polisi menyisir lembaran timah, batang logam, dan puing-puing lainnya untuk mencari korban selamat. Ambulans dilarikan ke rumah sakit terdekat di tengah hujan lebat dan ketakutan akan infeksi Covid-19.

Seorang warga yang berada di karantina rumah setelah dinyatakan positif terkena virus, Mustafa Chafekar mengatakan kepada Mumbai Mirror bahwa dia dan keluarganya mengira mereka mengalami gempa bumi. "Kami segera lari, seluruh (struktur) runtuh tepat di depan kami," kata pria berusia 39 tahun itu.

Dia mengatakan, sebelumnya warga sudah mengadu kepada pihak pembangun tentang kondisi kompleks tersebut. Politisi lokal Manik Motiram Jagtap mengatakan kepada TV9 Marathi, bahwa bangunan itu berusia 10 tahun dan dibangun di atas pondasi yang lemah. "Rasanya seperti rumah kartu," kata Jagtap.

Penyebab insiden itu belum jelas. Namun demikian, bangunan runtuh memang sering terjadi di India. Biasanya karena konstruksi yang buruk, bahan di bawah standar dan mengabaikan peraturan.

Perdana Menteri Narendra Modi mencicitkan rasa belasungkawa dan kesedihan melalui Twitter resminya. "Simpati saya bersama keluarga mereka yang kehilangan orang-orang tersayang. Saya berdoa agar yang terluka segera pulih," kata Modi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement