Rabu 26 Aug 2020 14:52 WIB

Anjuran Bersabar Jika Dizalimi Meski Boleh Berkata Buruk

Alangkah mulianya bila seorang hamba bersabar jika dizalimi.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Anjuran Bersabar Jika Dizalimi Meski Boleh Berkata Buruk
Anjuran Bersabar Jika Dizalimi Meski Boleh Berkata Buruk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang yang dizalimi dianjurkan untuk bersabar dalam agama meski sesungguhnya diperbolehkan baginya mengucapkan ucapan buruk.

Allah SWT dalam Alquran Surah An-Nisa ayat 148 berfirman: “La yuhibbullahul-jahra bissu-i minal-qauli illa man zhulima. Wa kanallahu sami’an aliman,”. Yang artinya: “Allah tidak menyukai perkataan buruk (yang diucapkan) secara terus terang kecuali oleh orang yang dizalimi. Dan Allah Mahamendengar, Mahamengetahui,”.

Baca Juga

Dalam kitab Muhkhtashar Tafsir Ibnu Katsir karya Syekh Ahmad Syakir dijelaskan, berkata buruk ketika dizalimi memang diperbolehkan. Namun alangkah mulianya apabila seorang hamba memilih bersabar dan mencoba memaafkan orang yang menzaliminya.

Imam Hasan Al-Bashri bahkan menyebutkan larangan bagi seseorang untuk mendoakan keburukan atas orang yang menzaliminya. Justru seharusnya, ia dapat mengucapkan doa agar Allah membantunya keluar dari lubang kezaliman yang telah menimpanya itu.

Abu Dawud pernah meriwayatkan hadits dari Aisyah yang bercerita ia pernah kehilangan sesuatu akibat dicuri. Lalu Aisyah pun mendoakan keburukan kepada si pencuri itu. Mendengar itu maka Nabi Muhammad SAW bersabda: “Janganlah kamu peringan (doa kamu itu) darinya,”.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement