Rabu 26 Aug 2020 17:28 WIB

Kemendikbud Dorong Orang Tua Ikuti Kelas Berbagi

Kelas berbagi untuk bantu orang tua dampingi anak belajar selama pandemi.

Red: Ratna Puspita
Direktur Pembinaan PAUD Kemendikbud, Dr. Muhammad Hasbi, M.Pd
Foto: doc kemendikbud
Direktur Pembinaan PAUD Kemendikbud, Dr. Muhammad Hasbi, M.Pd

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendorong agar orang tua yang mengikuti anak pada satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk mengikuti kelas orang tua berbagi. Kelas ini untuk membantu orang tua mendampingi anaknya belajar selama pandemi.

"Kami menyelenggarakan kelas orang tua berbagi yang diselenggarakan setiap akhir pekan," ujar Direktur PAUD Ditjen PAUD Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud, Muhammad Hasbi, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (26/8).

Baca Juga

Melalui kelas berbagi tersebut, orang tua dapat saling berbagi praktik pendampingan belajar dari rumah selama pandemi Covid-19. Hasbi mendorong orang tua yang memiliki anak usia PAUD untuk memasukkan anaknya ke lembaga PAUD. 

PAUD sangat penting bagi anak sebagai langkah persiapan memasuki jenjang sekolah. Untuk jenjang PAUD, lanjut Hasbi, masih dilakukan dengan metode jarak jauh. 

Untuk zona hijau dan kuning, pembelajaran tatap muka dapat dilakukan paling cepat dua bulan setelah jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sementara untuk zona oranye dan merah dengan menggunakan metode jarak jauh.

"Orang tua dapat melakukan pendampingan pada anaknya selama belajar melalui bermain dengan kegiatan di rumah, menciptakan pembelajaran melalui kegiatan bermain yang bervariasi, perlunya kemitraan antara guru dan orang tua, dan penataan ruangan yang mendukung pembelajaran melalui bermain," papar Hasbi.

Kemitraan guru dan orang tua tersebut penting dilakukan untuk mewujudkan pendidikan anak usia dini yang terbaik bagi anak. Kemendikbud juga menyediakan berbagai macam paket belajar dengan muatan agar anak dapat mencapai capaian perkembangan anak selama satu semester.

Kegiatan yang dilakukan melibatkan anak dalam kegiatan sehari-hari, seperti orang tua dapat mengajak anak melakukan kegiatan sehari-hari dan diberikan panduan komunikasi terbuka untuk memfasilitasi proses belajar yang terjadi untuk mengasah aspek kognitif, motorik, bahasa, sosio-emosional, dan kecakapan hidup. Selain itu, aktivitas mandiri atau bersama melalui sumber belajar yang tersedia dalam bentuk daring, luring (TV dan radio) serta cetak, sesuai dengan kondisi dan pilihan keluarga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement