Sabtu 29 Aug 2020 18:55 WIB

Sandiaga Uno: Berdagang Digital Lebih Untung

Manfaatkan dunia digitalisasi untuk meningkatkan ekonomi diri.

Red: Agus Yulianto
Pengusaha nasional Sandiaga Uno dan Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Gerindra Kamrussamad.
Foto: Istimewa
Pengusaha nasional Sandiaga Uno dan Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Gerindra Kamrussamad.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha nasional  Sandiaga Salahudin Uno meminta, kaum milenial tidak lagi menggantungkan nasibnya pada perusahaan-perusahan. Namun, bagaimana kaum muda bisa menciptakan peluang bisnis sendiri dan memanfaatkan dunia digitalisasi untuk meningkatkan ekonomi diri. 

Seperti diketahui, pandemi ini berdampak keras pada keberlangsungan bisnis di Indonesia. Sekitar 39,1 persen usaha terhenti dan sekitar 57,1 persen usaha tetap berjalan tetapi produksi menurun. Dampak pandemi juga menciptakan sekitar 3,05 juta pengangguran akibat PHK massal (data berdasarkan Kemenaker per 2 Juni 2020).

"Dengan dampak yang cukup keras dan Indonesia sudah berada di dasar keterpurukan, kita harus berani untuk bangkit dan mulai mencari peluang bisnis untuk bertahan hidup," kata Sandi dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Sabtu (29/8).

Sandi yang juga sudah malang melintang di dunia enterpreneur Tanah Air ini sekaligus memberi solusi untuk para UMKM yang tengah struggling. “Lakukan yang kalian suka dan kerjakan yang kalian cintai. Itu langka paling dasar agar usaha yang dilakukan bisa lebih bertahan," ujarnta.

Strategi lainnya agar UMKM untuk dapat bertahan di tengah pandemi adalah harus berani mengubah bisnis model. Bila awalnya bisnis fashion yang mandek, tapi karena suka masak mungkin coba bisnis kuliner.

"Selain itu juga harus berani bermodifikasi produk yang disesuaikan dengan tren pasar saat ini. Digital marketing is a must," tegas Sandi.

Di realita normal saat ini, kata dia, UMKM juga harus pandai untuk memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produknya. "Jangan kalah dengan Ibu saya yang sekarang sudah mulai menawarkan program-program pelatihan via sosmed, jadi UMKM juga harus pintar memaksimalkan teknologi digital untuk mempromosikan dan memasarkan produk atau jasa nya ke masyarakat umum," ujarnya.

Yang juga bisa menjadi solusi adalah mulai membangun kolaborasi antar UMKM untuk bersinergi membangun usaha yang lebih kokoh. Jika semua step-step itu sudah dilakukan, maka yang terakhir mulai merancang rencana pemulihan usaha paska bencana.

Sandi juga menambahkan, bahwa yang terpenting jika ingin berwirausaha adalah dengan cara mengubah pola pikir.  "Jadi bagi saya inilah kesempatannya dan masa-masa ke depan ini adalah masa keemasan ekonomi dan dunia usaha Indonesia sehingga kita bisa menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang," ujarnya.

Sandi menuturkan, kaum millennial yang saat ini menjadi mahasiswa bisa memanfaatkan teknologi untuk berusaha. Karena kaum Millenial adalah  tulang punggung ekonomi.  "Ini, kan, generasi-generasi yang dahsyat karena sebelum pandemi ini mereka sudah digital needed dan milenial ini menjadi lini terakhir kita untuk di pandemi ini. Milenial juga ini menjadi tulang punggung di fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan,” ujarnya.

Oleh karena demikian, pendiri PT Saratoga Investama Sedaya meminta Generasi Muda mengubah mindset dan mengambil hikmah di balik wabah corona serta memanfaatkannya sebagai peluang untuk menciptakan lapangan kerja.  “Untuk anak muda khususnya yang mencari lapangan kerja, ambil hikmah dari pandemi ini. Temukan potensi diri kita, mungkin selama ini tersimpan, tapi kita abaikan,” tandasnya.

Sementara itu, anggota DPR RI Komisi XI dari Fraksi Gerindra yang juga Founder KAHMIPreneur, Kamrussamad menegaskan, bagaimana kaum muda bisa memanfaatkan teknologi dalam mengembangkan usaha. Bahkan, dari data yang didapatnya, tertinggi dalam e-commerce seperti fashion dan kecantikan, travel dan juga game online. “Bagaimana kita dorong kaum muda untuk bisa memanfaatkan peluang ini,” katanya. 

Walaupun, kata Kamrussamad, selama pandemik ini memang ada kendala seperti daya beli masyarakat menurun, pasokan bahan baku terganggu, produktivitas menurun, ketergantungan dengan teknologi. Dengan adanya tantangan ini memang lebih tinggi dari biasanya. Namun, sebagai pebisini kita harus berpikir untuk out off out the box dan memanfaatkan teknologi online agar bisnis tetap berjalan dan tidak berujung merugi. “Kalau bisa kita manfaatkan kemajuan teknologi," tegasnya. 

Kammussamad menegaskan, sebenarnya banyak keuntungan juga dalam menjalankan e-commerce. Seperti, biaya operasional pemasaran dapat dikunrangi secara signifikan, mudah dan cepat, karena bisa dilakukan dimanapun berada, peluang juga sangat luas karena pasarnya tidak terhingga dan terakhir bagaimana bisa menjangkau target pasar secara spesifik.

“Saat ini bagaimana kita mengembangkannya mulai dari mengetahui hal apa yang lagi trend atau menarik perhatian di social media untuk meningkatkan penjualan melalui sosmed,” tukasnya. 

Oleh karena itu, dia berharap, selalu berinteraksi dengan audience. Serta melakukan kolaborasi untuk meningkatkan jangkauan audience serta Gunakan Social Media Marketing Tools untuk membantu pengelolaan sosmed.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement