Selasa 01 Sep 2020 09:52 WIB

Amalan yang Pasti Diterima dan Sampai kepada Rasulullah SAW

Membaca shalawat mempunyai keutamaan yang melimpah.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Membaca shalawat mempunyai keutamaan yang melimpah. Ilustrasi Rasulullah Muhammad SAW.
Foto: wikipedia
Membaca shalawat mempunyai keutamaan yang melimpah. Ilustrasi Rasulullah Muhammad SAW.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ulama telah sepakat bahwa shalawat pasti diterima Allah SWT. Shalawat merupakan bagian dari memuliakan utusan Allah SWT, yakni Rasulullah Muhammad SAW. Allah juga memuliakan hambanya yang bershalawat. 

Pimpinan Majelis Taklim dan Dzikir Baitul Muhibbin, Habib Abdurrahman Asad Al-Habsyi, menjelaskan sejumlah keutamaan shalawat melalui riwayat dari Rasulullah SAW. Dari Anas bin Malik RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Baca Juga

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطَيَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ

“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah bershalawat kepadanya 10 kali shalawat, dihapuskan darinya 10 kesalahan, dan ditinggikan baginya 10 derajat.” (HR. an-Nasa’i, III/50).

Ada penyair yang berkata: 

أَدِمِ الصَّلاَةَ عَلَى مُحَمَّدٍ    فَقَبُوْلُهَا حَتْمًا بِغَيْرِ تَرَدُّدٍ أَعْمَالُنَا بَيْنَ الْقَبُوْلِ وَرَدِّهَا  اِلاَّ الصَّلاَةَ عَلَى النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ

Artinya: Bacalah shalawat selalu, sebab shalawat pasti diterima. Adapun amal yang lain mungkin saja diterima dan mungkin ditolak, kecuali shalawat. Shalawat pasti diterima. "Maka dari mari perbanyak shalawat," kata Habib melalui pesan hikmahnya. 

Selain itu, Habib Abdurahman juga mengajak kita semua merenung melalu firman Allah dalam Alquran surat Al-Hadid ayat 7 Allah berfirman: 

آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَأَنْفِقُوا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُسْتَخْلَفِينَ فِيهِ ۖ فَالَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَأَنْفَقُوا لَهُمْ أَجْرٌ كَبِيرٌ

Aminu billahi wa rasulihi wa anfiqu mimma ja'alakum mustakhlafina fih, fallazdina amanu mingkum wa anfaqu lahum ajrun kabir

"Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari harta yang Dia telah menjadikan kamu sebagai penguasanya (amanah). Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menginfakkan (hartanya di jalan Allah) memperoleh pahala yang besar.”

"Hartamu, yang dimakan jadi kotoran, yang disimpan jadi rebutan, yang disedekahkan lalu menjadi penolongmu kelak," kata Habib seraya menambahkan bahwa kekayaan, umur, dan popularitas itu seperti minum dari air lautan yang asin. “Semakin kau minum, semakin haus yang kamu dapatkan,” ujar dia.  

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ اِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاۤءَ فَطَلِّقُوْهُنَّ لِعِدَّتِهِنَّ وَاَحْصُوا الْعِدَّةَۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ رَبَّكُمْۚ لَا تُخْرِجُوْهُنَّ مِنْۢ بُيُوْتِهِنَّ وَلَا يَخْرُجْنَ اِلَّآ اَنْ يَّأْتِيْنَ بِفَاحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍۗ وَتِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ ۗوَمَنْ يَّتَعَدَّ حُدُوْدَ اللّٰهِ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهٗ ۗ لَا تَدْرِيْ لَعَلَّ اللّٰهَ يُحْدِثُ بَعْدَ ذٰلِكَ اَمْرًا
Wahai Nabi! Apabila kamu menceraikan istri-istrimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) idahnya (yang wajar), dan hitunglah waktu idah itu, serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumahnya dan janganlah (diizinkan) keluar kecuali jika mereka mengerjakan perbuatan keji yang jelas. Itulah hukum-hukum Allah, dan barangsiapa melanggar hukum-hukum Allah, maka sungguh, dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Kamu tidak mengetahui barangkali setelah itu Allah mengadakan suatu ketentuan yang baru.

(QS. At-Talaq ayat 1)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement