Selasa 08 Sep 2020 18:15 WIB

In Picture: Debit Air Waduk Jatigede Menurun

..

Rep: Abdan Syakura/ Red: Mohamad Amin Madani

Kondisi kompleks pemakaman yang muncul kembali di pinggiran Waduk Jatigede, Desa Cipaku, Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Selasa (8/9). Masyarakat setempat menyatakan debit air Waduk Jatigede mengalami penurunan muka air hingga 5 meter akibat musim kemarau yang telah terjadi selama dua bulan di Kabupaten Sumedang, akibatnya permukiman serta kompleks pemakaman yang tenggelam muncul kembali ke permukaan. Foto: Abdan Syakura/Republika (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Warga beraktivitas di sekitar area kompleks makam di pinggiran Waduk Jatigede, Desa Cipaku, Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Selasa (8/9). Masyarakat setempat menyatakan debit air Waduk Jatigede mengalami penurunan muka air hingga 5 meter akibat musim kemarau yang telah terjadi selama dua bulan di Kabupaten Sumedang, akibatnya permukiman serta kompleks pemakaman yang tenggelam muncul kembali ke permukaan. Foto: Abdan Syakura/Republika (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Warga beraktivitas menggunakan perahu di Waduk Jatigede, Desa Cipaku, Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Selasa (8/9). Masyarakat setempat menyatakan debit air Waduk Jatigede mengalami penurunan muka air hingga 5 meter akibat musim kemarau yang telah terjadi selama dua bulan di Kabupaten Sumedang, akibatnya permukiman serta kompleks pemakaman yang tenggelam muncul kembali ke permukaan. Foto: Abdan Syakura/Republika (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Seorang anak berjalan di antara puing-puing rumah di pinggiran Waduk Jatigede, Desa Cipaku, Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Selasa (8/9). Masyarakat setempat menyatakan debit air Waduk Jatigede mengalami penurunan muka air hingga 5 meter akibat musim kemarau yang telah terjadi selama dua bulan di Kabupaten Sumedang, akibatnya permukiman serta kompleks pemakaman yang tenggelam muncul kembali ke permukaan. Foto: Abdan Syakura/Republika (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Warga beraktivitas di sekitar area kompleks makam di pinggiran Waduk Jatigede, Desa Cipaku, Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Selasa (8/9). Masyarakat setempat menyatakan debit air Waduk Jatigede mengalami penurunan muka air hingga 5 meter akibat musim kemarau yang telah terjadi selama dua bulan di Kabupaten Sumedang, akibatnya permukiman serta kompleks pemakaman yang tenggelam muncul kembali ke permukaan. Foto: Abdan Syakura/Republika (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Warga beraktivitas di sekitar puing-puing rumah di pinggiran Waduk Jatigede, Desa Cipaku, Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Selasa (8/9). Masyarakat setempat menyatakan debit air Waduk Jatigede mengalami penurunan muka air hingga 5 meter akibat musim kemarau yang telah terjadi selama dua bulan di Kabupaten Sumedang, akibatnya permukiman serta kompleks pemakaman yang tenggelam muncul kembali ke permukaan. Foto: Abdan Syakura/Republika (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Warga beraktivitas di sekitar puing-puing rumah di pinggiran Waduk Jatigede, Desa Cipaku, Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Selasa (8/9). Masyarakat setempat menyatakan debit air Waduk Jatigede mengalami penurunan muka air hingga 5 meter akibat musim kemarau yang telah terjadi selama dua bulan di Kabupaten Sumedang, akibatnya permukiman serta kompleks pemakaman yang tenggelam muncul kembali ke permukaan. Foto: Abdan Syakura/Republika (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Kondisi kompleks pemakaman yang muncul kembali di pinggiran Waduk Jatigede, Desa Cipaku, Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Selasa (8/9).

Masyarakat setempat menyatakan debit air Waduk Jatigede mengalami penurunan muka air hingga 5 meter akibat musim kemarau yang telah terjadi selama dua bulan di Kabupaten Sumedang, akibatnya permukiman serta kompleks pemakaman yang tenggelam muncul kembali ke permukaan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement