Rabu 09 Sep 2020 11:36 WIB

IoT Solusi di Masa Pandemi

Penerapan IoT akan membuat orang tetap menjaga jarak

Red: Joko Sadewo
CEO PT Miota International Technology (Miota), Moshe Panjaitan (ilustrasi)
Foto: istimewa/tangkapan layar
CEO PT Miota International Technology (Miota), Moshe Panjaitan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — CEO PT Miota International Technology (Miota), Moshe Panjaitan mengatakan Implementasi Internet of Things (IoT) bisa menjadi salah satu solusi permasalahan social distancing dalam pandemi Covid-19. Implementasi IoT minimalisir kontak antar manusia.

Menurut dia, pembatasan kontak antar manusia atau social distancing, merupakan salah satu langkah untuk menahan laju penyebaran Covid-19.  Namun, dengan adanya keterbatasan sistem dan belum terbiasanya masyarakat Indonesia dalam menerapkannya, pembatasan kontak turut menjadi masalah.

“Implementasi IoT (Internet of things) dapat membantu minimalisir kontak antar manusia dan dapat menjadi jawaban dari permasalah ini,” kata Moshe dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/9).

Co Founder perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan Internet of Things ini menjelaskan, untuk menahan laju pandemi perlu mengubah banyak pekerjaan manual ke digital. “Selain kita akan tetap harus menjaga jarak, juga dapat meningkatkan efisiensi dan transparasi. Anda tidak akan mengalami kerugian dalam hal efiesiensi seperti kebocoran. Anda pun tahu darimana asal data tersebut,” ungkap Moshe.

Salah satu yang sedang dikembangkan oleh Miota, kata dia, adalah Miota City atau yang lebih sering dikenal sebagai Smart City. Dengan adanya pengembangan ini, lanjutnya, sangat memungkinkan untuk memonitor penggunaan listrik, air, dan gas dengan lebih efisien tanpa melakukan kontak dengan manusia.

Menurut dia, Internet of Things memiliki banyak kegunaan serta dapat diadopsi di berbagai sektor industri. Saat ini Miota sedang mengintegrasikan solusi end to end managed service.

“Dimana kita memegang mulai dari hardware, desain hardware, Firmware, software, dan konektifitas serta infrastruktur dan big data. Hal tersebut memungkinkan setiap orang akan mendapat efisiensi dan juga transparasi. Hal tersebut juga memungkinkan anda memonitor dengan lebih efisien tanpa melakukan kontak dengan manusia,” papar Moshe.

Namun penerapan IoT di Indonesia, menurut Moshe, perlu di dongkrak. Sebab, implementasi IoT di Indonesia  masih sangat rendah. "Saya kira implementasi IoT tidak kurang dari 10 persen,” kata Moshe.

Dalam waktu dekat, Miota bekerja sama dengan Muba Electric Power (MEP) untuk mengimplementasikan sistem IoT dalam pengelolaan listrik. Kerja sama ini juga sebagai bentuk nyata Miota untuk penerapan end to end solution Miota City.

“Ada banyak masalah yang bisa diselesaikan oleh IoT. karena kami melihat ada banyak sekali inefisiensi dan nontransparansi di lapangan saat ini terutama di perusahaan dan industri. Dengan kemajuan teknologi hal tersebut bisa diatasi menggunakan platform IoT end to end managed service dari Miota,” jelas Moshe.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement