Sabtu 12 Sep 2020 02:58 WIB

Pemerintah Siapkan Hotel Tampung Pasien Covid-19

Hotel disiapkan antisipasi kekurangan ruangan bagi pasien Covid-19.

Red: Indira Rezkisari
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menyiapkan sejumlah hotel sebagai tempat perawatan pasien Covid-19. Upaya ini dilakukan antisipasi kebutuhan pasien Covid-19 yang lebihi kapasitas rumah sakit.
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menyiapkan sejumlah hotel sebagai tempat perawatan pasien Covid-19. Upaya ini dilakukan antisipasi kebutuhan pasien Covid-19 yang lebihi kapasitas rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menyiapkan fasilitas hotel bintang dua atau tiga yang dimanfaatkan untuk menampung pasien Covid-19. Upaya itu untuk menyiasati apabila tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit penuh.

“Pemerintah juga menyiapkan untuk layanan publik juga memanfaatkan fasilitas hotel bintang dua atau tiga seperti dilakukan di Sulsel dan Jateng,” katanya dalam keterangan pers virtual di Jakarta, Jumat (11/9).

Baca Juga

Untuk itu, ia mendorong kesiapan pelayanan publik itu untuk ditingkatkan di sejumlah daerah yang masih banyak ditemukan kasus Covid-19.

Menko Airlangga menyebut secara nasional fasilitas kesehatan masih memadai berdasarkan tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di ruangan Unit Perawatan Intensif (ICU) dan ruang isolasi. Ia mengungkapkan rata-rata tingkat keterisian tempat tidur di ICU mencapai 46,11 persen dan di ruang isolasi mencapai 47,88 persen tersebar di rumah sakit rujukan di delapan provinsi prioritas.

Khusus di Jakarta dan Bali, lanjut dia, pemerintah memberikan perhatian karena keterisian tempat tidur dan ruang isolasi sama-sama mencapai di atas 50 persen. “Sedangkan enam daerah lain di bawah 50 persen dan bed occupancy ratio (rasio keterisian tempat tidur) yang ideal menurut WHO antara 60-80 persen,” imbuhnya.

Secara nasional, imbuh Menko Airlangga, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 mencapai 71,2 persen dan tingkat kematian akibat Covid-19 mencapai 4,1 persen.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَذَرِ الَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا دِيْنَهُمْ لَعِبًا وَّلَهْوًا وَّغَرَّتْهُمُ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا وَذَكِّرْ بِهٖٓ اَنْ تُبْسَلَ نَفْسٌۢ بِمَا كَسَبَتْۖ لَيْسَ لَهَا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَلِيٌّ وَّلَا شَفِيْعٌ ۚوَاِنْ تَعْدِلْ كُلَّ عَدْلٍ لَّا يُؤْخَذْ مِنْهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ اُبْسِلُوْا بِمَا كَسَبُوْا لَهُمْ شَرَابٌ مِّنْ حَمِيْمٍ وَّعَذَابٌ اَلِيْمٌ ۢبِمَا كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ ࣖ
Tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan senda gurau, dan mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Qur'an agar setiap orang tidak terjerumus (ke dalam neraka), karena perbuatannya sendiri. Tidak ada baginya pelindung dan pemberi syafaat (pertolongan) selain Allah. Dan jika dia hendak menebus dengan segala macam tebusan apa pun, niscaya tidak akan diterima. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan (ke dalam neraka), karena perbuatan mereka sendiri. Mereka mendapat minuman dari air yang mendidih dan azab yang pedih karena kekafiran mereka dahulu.

(QS. Al-An'am ayat 70)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement