Sabtu 12 Sep 2020 02:20 WIB

Waskita Integrasikan Aplikasi Penunjang Bisnis

Integrasi aplikasi digital untuk mengefisienkan proses bisnis.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Satria K Yudha
PT Waskita Karya, salah satu BUMN di bidang jasa konstruksi.
PT Waskita Karya, salah satu BUMN di bidang jasa konstruksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengintegrasikan proses bisnis berbasis teknologi informasi lewat program bernama Waskita Integrated Digital Enterprise (Wide).

 

Direktur SDM dan Pengembangan Sistem Waksita Hadjar Seti Adji mengatakan, program Wide mengompilasikan beberapa aplikasi teknis, seperti Waskita Aplication Vendor Excellence (Wave), Waskita Employee Self Service Tecnology (West), Waskita Enterprise Risk Management (Warnlm), Waskita Equipment Log and list (Well), Whistle Blowing System (WBS), QHSE Application, dan Project Monitoring System (Promis).

 

"Program besar ini dilengkapi fitur-fitur yang mendukung keamanan dan kerahasiaan data, sehingga memudahkan dalam memberikan infomasi serta mencegah adanya duplikasi data dan dokumen sejenis," ujar Hadjar di Jakarta, Jumat (11/9).

 

Hadjar menjelaskan fungsi sejumlah aplikasi teknis. Aplikasi Wave, kata Hadjar, merupakan manajemen data vendor terpusat untuk e-procurement dan e-purchasing. Kehadiran Wave membuat proses pengelolaan data vendor lebih efektif dan efisien. 

 

"Fasilitasnya mulai dari registrasi self service, pengelolaan dokumen digital hingga integrasi data," lanjut Hadjar. 

 

Sementara West, ucap Hadjar, berfungsi melayani seluruh kebutuhan pegawai dalam satu wadah, termasuk absensi elektronik, proses cuti dan data asesmen kinerja pegawai. Sedangkan Warm merupakan alat bagi manajemen untuk mengumpulkan data risiko dari seluruh bagian perusahaan dan memantau mitigasi risiko secara berkala.  

 

Hadjar menambahkan, perusahaan juga memiliki aplikasi pengelolaan peralatan konstruksi berbasis web melalui Well. Untuk menunjang aspek quality, health, safety and environment (QHSE), Waskita memiliki program QHSE Application untuk memantau dan mengevaluasi penerapan QHSE di lingkungan kantor dan proyek. Sementara aplikasi WBS dan Promis, kata Hadjar, merupakan merupakan sarana untuk memudahkan monitoring produktivitas sehingga kinerja karyawan tetap optimal meskipun menerapkan sistem kerja dari rumah atau WFH. 

 

Hadjar menyebut dua aplikasi tersebut juga menjadi upaya Waskita mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik. Hadjar menilai proses integrasi aplikasi berbasis digital ini membuat proses bisnis Waskita menjadi lebih efisien, dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement