Senin 14 Sep 2020 09:04 WIB

'Jangan Mudah Simpulkan Gangguan Jiwa Penyerangan Syekh Ali'

Aparat kepolisian harus segera ungkap motif penyerangan Syekh Ali Jaber.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Indira Rezkisari
Syeh Ali Jaber
Foto: republika
Syeh Ali Jaber

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Bidang Politik Hukum dan HAM Azis Syamsuddin prihatin dan mendesak aparat kepolisian dapat segera membuka motif penyerangan terhadap ulama Syekh Ali Jaber saat mengisi ceramah di Kota Bandar Lampung di Masjid Falahudin. Ia menilai peristiwa penyerangan terhadap ulama besar ini merupakan hal yang sangat tercela dan tidak beradab.

"Saya mengutuk keras peristiwa itu, aparat penegak hukum dapat harus segera membuka motif pelaku penyerangan yang tidak bermoral itu. Kepolisian jangan mudah memberikan kesimpulan ‘gangguan kejiwaan’ terhadap pelaku " Kata Azis Syamsuddin di Jakarta, Senin (14/9).

Baca Juga

Politikus Golkar asal Lampung itu meminta aparat kepolisian cepat dan tegas dalam melakukan investigasi kasus ini secara detail. Sehingga motif sesungguhnya dapat diketahui. Jika memang ada aktor-aktor di belakang pelaku, maka menurut dia wajib diungkap dan ditindak secara tegas sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

Wakil Ketua Umum Golkar ini mengharapkan peristiwa ini dapat dijadikan pembelajaran bagi aparat keamanan ke depanya dalam mengamankan kegiatan ceramah dan akan mengawasi jalannya proses penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian.

"Saya mempertanyakan standar operasional pengamanan yang dilakukan, terlebih ini ulama besar," katanya. Dia meminta fungsi deteksi dini dan keamanan ke depannya dapat dilakukan dengan baik oleh kepolisian dan intelijen.

Mantan Ketua Komisi III ini menyatakan bahwa sesungguhnya masyarakat Lampung itu sangat damai, sehingga kejadian peristiwa ini sangat menggangu ketertiban umum. Azis berharap agar masyarakat bisa kembali tenang dan para Ulama dapat melanjutkan kegiatan berdakwah kembali seperti biasa.

“Saya doakan Syekh Ali Jaber segera bisa sembuh dari luka yang dideritanya serta dapat kembali berdakwah dalam proses mengamalkan ibadah dan memberikan pencerahan di masyarakat. Mengajak para ulama dapat kembali berkegiatan sebagaimana seharusnya tanpa memiliki rasa kekhawatiran," ujarnya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement