Selasa 15 Sep 2020 18:42 WIB

Zamedia Buat Aplikasi Digital Flex Edu Hingga Smart Santri

Aplikasi untuk mendukung produktivitas masyarakat dan tetap aman dari rumah.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Founder sekaligus CEO Zamedia, Ayi Koswara
Foto: Istimewa
Founder sekaligus CEO Zamedia, Ayi Koswara

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk mendukung program pemerintah di era new normal, Zamedia melahirkan inovasi multimedia digital berbasis Android untuk membangun SDM mandiri dan kreatif. Pasalnya, pandemi ini membawa revolusi baru yang memaksa semua orang melakukan penyesuaian mau tidak mau suka atau tidak suka. 

Karena, menurut Founder sekaligus CEO Zamedia, Ayi Koswara, 2020 ini terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. "Perubahan yang terjadi begitu cepat diberbagai sendi kehidupan sangat terasa dampaknya bagi masyarakat secara global," ujarnya, Selasa (15/9). 

Ayi mengatakan, Work From Home, Study From Home, dan Stay at Home menjadi kata-kata asing yang sudah biasa didengar maupun dilihat di berbagai siaran media baik cetak maupun elektronik. Sehingga, kebutuhan akses internet dan berbagai aplikasi daring penunjang kegiatan bekerja serta belajar dari rumah meningkat secara tajam.

Mengamati kondisi serta trend kedepan, kata dia, Zamedia sebagai perusahaan berbasis digital melihat ini sebagai peluang untuk melebarkan bisnis solusi digitalnya. Yakni, dengan membuat berbagai aplikasi untuk mendukung produktivitas masyarakat dan tetap aman dari rumah.

"Aplikasi tersebut meliputi  FlexLive yang terdiri dari: Flex Edu, Flex Travel, Flex Unity, Flex Gov, Flex Campaign, Smart Santri dan Smart RW adalah sederet aplikasi karya anak bangsa yang telah disiapkan guna menyongsong era New Normal," papar Ayi

Ayi menjelaskan, Flex Edu adalah aplikasi edukasi yang ditujukan untuk menunjang kegiatan belajar serta didukung berbagai fitur penunjang kegiatan belajar mengajar lainnya. Seperti absensi, nilai akademik, jadwal pelajaran / mata kuliah, ruang tanya jawab dan lainnya berbasis Multimedia Interactive.

Flex Travel, kata dia, adalah aplikasi yang dibuat untuk membantu pengelola biro perjalanan haji/ umroh dan wisata memberikan kemudahan bagi calon jamaah/ traveler. Semua, bisa mengakses berbagai informasi seputar penyelenggaraan & tata cara Ibadah haji/umroh, video sharing lokasi belanja atau oleh oleh favorit, serta spot-spot yang paling banyak dikunjungi wisatawan, jamaah bisa mengakses secara live streaming mekah dan madinah.

Flex Unity, kata dia, adalah aplikasi yang diperuntukan bagi Komunitas seperti : Fans Klub Sepak Bola, Klub Otomotif, Klub Olahraga dan sebagainya untuk memberikan pengalaman digital berupa fitur pendukung kegiatan komunitas serta hiburan yang dapat dinikmati seluruh anggota komunitas tersebut.  

Flex Gov, kata dia, adalah aplikasi solusi layanan untuk mempermudah peran pelaksana pemerintahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang fiturnya dapat dikembangkan sesuai permintaan dan kebutuhan aparatur pemerintahan, dikemas secara multimedia Interactive.

Menurutnya, untuk mendukung program pemerintah membangun ekonomi kerakyatan ditingkat kecamatan serta mencetak usahawan dari lingkungan pondok pesantren maka Zamedia melahirkan aplikasi Smart RW dan Smart Santri yang fitur didalamnya dapat diselaraskan dengan kebutuhan perangkat RW.  

Aplikasi Smart Santri, kata dia, untuk mejalankan fungsi pelayanan diwilayahnya sehingga para santri untuk membangun ekonomi kerakyatan dilingkungan pesantren. Aplikasi ini juga diperkaya dengan konten Edutainment yang tentunya sejalan dengan program pemerintah pusat / daerah guna mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Memang kami sudah menyiapkan aplikasi tersebut jauh sebelum pandemi Covid, karena kami melihat trendnya ke arah sana dimana industri 4.0 sudah masuk ke setiap lini kehidupan," katanya.

Bahkan, kata Ayi, pihaknya juga sudah menyiapkan aplikasi paling baru yaitu Flex Campaign untuk Pilkada serentak tahun ini agar para calon pemimpin daerah tetap dapat menjalin komunikasi dan menyalurkan aspirasi bagi simpatisan yang menjadi target raihan suara tanpa melanggar protokoler kesehatan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement