Rabu 16 Sep 2020 18:06 WIB

Berpotensi, Menkop Dukung UMKM Produksi Pernak-Pernik

Permintaan produk fashion, termasuk pernak-pernik cukup tinggi sebelum pandemi.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Pembeli memilih kerajinan pernak-pernik batu intan di Pasar Intan Martapura, Kalimantan Selatan, Sabtu (6/6/2020). Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menyatakan, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memegang peranan penting dalam struktur ekonomi nasional. Hanya saja saat ini UMKM terdampak pandemi, baik dari suplai dan permintaan maupun masalah pembiayaan.
Foto: Antara/Makna Zaezar
Pembeli memilih kerajinan pernak-pernik batu intan di Pasar Intan Martapura, Kalimantan Selatan, Sabtu (6/6/2020). Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menyatakan, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memegang peranan penting dalam struktur ekonomi nasional. Hanya saja saat ini UMKM terdampak pandemi, baik dari suplai dan permintaan maupun masalah pembiayaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menyatakan, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memegang peranan penting dalam struktur ekonomi nasional. Hanya saja saat ini UMKM terdampak pandemi, baik dari suplai dan permintaan maupun masalah pembiayaan. 

"Sekarang terjadi penurunan permintaan. Akibatnya turun pula pendapatan mereka, sehingga tidak sanggup membayar bunga bank dan tergerus modalnya," ujar Teten dalam peluncuran Program Aktivasi Bangga Buatan Indonesia Kementerian Perdagangan di Jakarta, Rabu (16/9).

Maka, kata dia, paling penting sekarang yakni meningkatkan demand produk UMKM. Di antaranya mendorong UMKM penghasil produk pernak-pernik serta home decor, yang memiliki permintaan global tinggi. 

"Keunggulan produk itu, bahan bakunya tersedia tersedia di domestik. Lalu kita pun kaya dengan budaya seni yang saya kira bisa menjadi sumber inspirasi untuk produksi pernak-pernik di Indonesia," kata Teten. 

Dirinya menegaskan, produk pernak-pernik cukup berpotensi. Sebab sebelum pandemi, produk fashion termasuk homedecor, pernak-pernik, dan perhiasan berbasis bahan baku alam, mengalami permintaan cukup besar. 

"Produk itu pun termasuk yang tetatas kita kurasi supaya bisa ke padar global. Namun memang ketika pandemi terjadi, permintaan global terganggu. Hanya komoditi tertentu yang memiliki demand cukup tinggi," tutur dia. 

Di era pandemi seperti sekarang, lanjutnya, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) menyiapkan UMKM agar bisa beradaptasi sekaligus berinovasi mengikuti perkembangan pasar baru. Termasuk memanfaatkan platform digital. 

"Platform digital untuk strategi mereka, penjualan di platform digital sekarang tumbuh 26 persen dibandingkan kuartal dua 2019. Saya kira ini sangat bagus apalagi merchant UMKM bertambah 3,1 juta lebih di ekosistem digital," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement