Jumat 18 Sep 2020 04:55 WIB

Benarkah Nabi SAW Hanya Mencintai Umatnya yang Taat? 

Nabi SAW memiliki keluasan rasa cinta dan kasih.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Rasulullah SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasa cinta Rasulullah SAW kepada umatnya tidak bisa disangkal lagi. Manusia paling sempurna yang diciptakan Allah ini merupakan pribadi luhur yang memiliki keluasan rasa cinta dan kasih. 

Rasa cinta dan kasih Rasulullah kepada umatnya tidak hanya tertuju pada umatnya yang taat saja. Cinta dan kasihnya Rasulullah juga terlihat dengan bagaimana beliau memperlakukan musuh, orang yang menghinanya, hingga kaum Muslimin yang belum taat kepada Allah. 

Baca Juga

Dalam kitab Sirah Sahabat karya Syekh Muhammad Yusuf Al-Kandahlawy dijelaskan sebuah kisah tentang bentuk cinta serta pendidikan dari Rasulullah tentang umatnya. Al Bukhari, Ibnu Jarir, dan Al-Baihaqy mentakhrij dari Sayyidina Umar bin Khattab bahwa ada seorang laki-laki di zaman Rasulullah bernama Abdullah yang dijuluki himar. 

Abdullah ini kerap dijatuhi hukuman karena meminum khamr (minuman keras). Suatu hari dia dijatuhi hukuman dera karena kesalahan yang sama. Lalu ada seseorang yang berkata: "Ya Allah, terkutuklah dia karena dia sudah sering melakukan kesalahan,". 

Mendengar hal itu, Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah kalian mengutuknya. Demi Allah, yang kutahu dia (Abdullah) mencintai Allah dan Rasul-Nya,". Begitulah Rasulullah mendidik umatnya. Bahwa perkara cinta dan kasih haruslah tetap ditunjukkan dalam kondisi emosi seperti apa pun. 

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا جَعَلْنَآ اَصْحٰبَ النَّارِ اِلَّا مَلٰۤىِٕكَةً ۖوَّمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ اِلَّا فِتْنَةً لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْاۙ لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَيَزْدَادَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِيْمَانًا وَّلَا يَرْتَابَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَالْمُؤْمِنُوْنَۙ وَلِيَقُوْلَ الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ وَّالْكٰفِرُوْنَ مَاذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِهٰذَا مَثَلًاۗ كَذٰلِكَ يُضِلُّ اللّٰهُ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَمَا يَعْلَمُ جُنُوْدَ رَبِّكَ اِلَّا هُوَۗ وَمَا هِيَ اِلَّا ذِكْرٰى لِلْبَشَرِ ࣖ
Dan yang Kami jadikan penjaga neraka itu hanya dari malaikat; dan Kami menentukan bilangan mereka itu hanya sebagai cobaan bagi orang-orang kafir, agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin, agar orang yang beriman bertambah imannya, agar orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu; dan agar orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (berkata), “Apakah yang dikehendaki Allah dengan (bilangan) ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang Dia kehendaki. Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. Dan Saqar itu tidak lain hanyalah peringatan bagi manusia.

(QS. Al-Muddassir ayat 31)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement