Jumat 18 Sep 2020 02:55 WIB

Penyuluhan Jadi Referensi Madiun Bangun Pertanian

Bupati Madiun sebut penyuluh miliki data yang dibutuhkan bagi kebijakan pertanian

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bupati Madiun Ahmad Dawami (kedua dari kiri) bersama Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi (tengah) dan Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah (kanan)
Foto: Kementan
Bupati Madiun Ahmad Dawami (kedua dari kiri) bersama Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi (tengah) dan Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Pembangunan pertanian tidak terlepas dari peningkatan sumber daya manusia terutama lewat penyuluhan. Di lapangan, penyuluh mendampingi petani dan pelaku usaha tani. 

Sementara jagat maya, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) terhubung Agriculture War Room (AWR) di Jakarta. Penyuluhan menjadi referensi pemerintah kabupaten (Pemkab) membangun pertanian Madiun.

"Penyuluh punya akses pengumpulan dan menyampaikan data pertanian seperti musim tanam, standing crop, masa panen dan lainnya. Data itu saya perlukan untuk mengambil kebijakan," kata Bupati Madiun, Ahmad Dawami pada Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi yang ditemui di kantornya, Kamis (17/9).

Menurut Bupati Ahmad Dawami, BPP di Madiun sangat bermanfaat mendukung kegiatan penyuluhan pertanian, bahkan kemampuannya melampaui ekspektasi seperti penanganan pandemi Covid-19.

"Pandemi bukan ranah penyuluh pertanian, tapi mereka bisa membantu pencegahan Covid-19," katanya.

Pemkab Madiun, tambahnya, sangat mendukung program penyuluhan pertanian karena mendukung cita-cita warga Madiun, tentang pembangunan SDM pertanian, khususnya penyuluh mendukung kinerja petani meningkatkan produksi dan produktifitas pertanian.

Komitmen Pemkab Madiun sejalan dengan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo tentang pertanian nasional maju, mandiri dan modern harus memenuhi tuntutan era 4.0. Penyuluhan konvensional harus transformasi ke digitalisasi. BPP dituntut berperan selaku KostraTani untuk sinergi dengan AWR Kementan.

"Metode penyuluhan saatnya menerapkan digitalisasi agar lebih efisien dan menjangkau sasaran lebih luas dan lebih banyak," kata Mentan Syahrul kepada petani dan penyuluh yang ditemuinya dalam kunjungan kerja.

Guna mendukung hal itu, diperlukan penguatan dalam penyusunan dan produksi berbagai materi dan media penyuluhan pertanian dalam format digital. Dapat dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak seperti perguruan tinggi, lembaga penenelitian, pihak swasta maupun hasil penemuan petani spesifik lokalita.

Kabadan SDM Kementan Dedi Nursyamsi menyambut baik apresiasi dan dukungan Pemkab Madiun pada peran AWR Kementan, sehingga pihaknya akan berupaya maksimal mendukung pengembangan SDM petanian Madiun.

"Kita hadir di sini untuk membangun SDM pertanian dan memberdayakan BPP. Kita akan renovasi kantor BPP dan melengkapinya dengan sarana IT,” kata Dedi Nursyamsi didampingi Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah.

Aspek SDM, kata Dedi, BPPSDMP akan meningkatkan keterampilan, pengalaman dan kemampuan para penyuluh dan petani, untuk mendukung hal itu dibutuhkan ketersediaan sarana dan prasarana internet di BPP.

“Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, kita membutuhkan internet. Butuh sarana IT, karena salah satu program Kementan adalah Komando Strategis Pembangunan Pertanian disingkat KostraTani di tingkat kecamatan melalui BPP,” katanya.

Komandan KostraTani adalah camat dan pasukannya, penyuluh pertanian. “Dengan IT, kita bisa melaksanakan pelatihan. Bisa silaturahmi dan lainnya. Memang saat ini IT di BPP belum sempurna, masih dalam pembangunan.” 

Sementara untuk Madiun, Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa Kementan akan membangun BPP model yang dapat menjadi role model untuk tingkat nasional.

“Hal ini dimungkinkan karena produksi tinggi. Tapi kita butuh support untuk bangun BPP dan SDM pertanian. Kalau soal kebijakan, Bupati Madiun jangan diragukan. Darah dagingnya adalah petani,” kata Kepala BPPSDMP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement