Jumat 18 Sep 2020 23:16 WIB

1.324 Ahli Waris Korban Gempa Palu Terima Dana Santunan Duka

Target penyaluran stimulan santunan duka tuntas pada Oktober mendatang.

Red: Muhammad Fakhruddin
Warga korban bencana beraktivitas di depan hunian sementara (Huntara) yang dibangun oleh salah satu lembaga kemanusiaan di Kelurahan Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (2/9/2020). Menjelang dua tahun bencana gempa, tsunami dan likuefaksi, sekitar 150 rumah tangga sudah menempati hunian tetap (Huntap) dan ribuan lagi lainnya masih menunggu penyelesaian huntap tahap kedua.
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
Warga korban bencana beraktivitas di depan hunian sementara (Huntara) yang dibangun oleh salah satu lembaga kemanusiaan di Kelurahan Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (2/9/2020). Menjelang dua tahun bencana gempa, tsunami dan likuefaksi, sekitar 150 rumah tangga sudah menempati hunian tetap (Huntap) dan ribuan lagi lainnya masih menunggu penyelesaian huntap tahap kedua.

REPUBLIKA.CO.ID,PALU -- Sebanyak 1.324 ahli waris korban gempa, tsunami dan likuefaksi Palu, Sulawesi Tengah, menerima dana stimulan santunan duka tahap dua. Wali Kota Palu Hidayat pada penyerahan dana santunan duka kepada ahli waris korban bencana, di Palu mengatakan pemenuhan hak-hak korban bencana 28 September 2018 belum selesai.

Saat ini pemerintah setempat sedang mengupayakan bantuan-bantuan lainnya, termasuk stimulan rumah rusak berat, sedang dan ringan serta hunian tetap (huntap). "Pekerjaan ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kita ingat peristiwa gempa, tsunami dan likuefaksi sangat luar biasa menghancurkan daerah ini baik infrastruktur perkotaan maupun perumahan hingga sarana dan prasarana lainnya," ujar Hidayat, Jumat (18/9).

Dikemukakannya, pada 2018 Pemkot Palu telah mengalokasikan dana sebesar Rp36 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk memenuhi kebutuhan dasar korban bencana berupa sembako.Wali Kota menuturkan awalnya ia pesimistis dana santunan duka bisa tersalurkan tahun ini, apalagi di tengah masa pandemi COVID-19 hampir semua dana yang berada di pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota hingga pusat telah dialihkan untuk penanganan dan penanggulangan virus corona.

"Saya anggap dana santunan duka tidak akan digulirkan lagi oleh pemerintah pusat, karena negara diperhadapkan dengan masalah bencana non alam virus corona. Tetapi Alhamdulillah di tengah merebaknya COVID-19 justru dana ini dialokasikan dan sementara dalam proses penyaluran kepada mereka yang berhak," ungkap Hidayat.

Wali Kota menyarankan, bagi ahli waris penerima stimulan santunan duka agar memanfaatkan dana tersebut untuk kebutuhan yang mendesak dalam rangka memperbaiki ekonomi.Kepala Dinas Sosial Kota Palu Romi Sandi mengatakan, penyaluran dana santunan ahli waris tahap dua disalurkan kepada 1.324 ahli waris lewat Bank Mandiri dengan nilai bantuan per korban jiwa Rp15 juta.

"Tidak menutup kemungkinan ahli waris menerima lebih dari Rp15 juta, karena mungkin keluarganya ada yang meninggal lebih dari satu orang saat peristiwa itu," tutur Romi.

Dikatakannya, target penyaluran stimulan santunan duka tuntas pada Oktober mendatang, dengan total nilai bantuan hibah pemerintah pusat sebesar Rp 19,8 miliar.Dia berharap, bagi masyarakat sebagai ahli waris penerima dana tersebut agar mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan, agar proses penyaluran tidak terhambat.

"Semoga bantuan ini bermanfaat bagi mereka. Paling tidak dana santunan duka digunakan untuk kegiatan usaha agar perekonomian mereka bisa secepatnya pulih," ucap Romi yang juga mantan Kepala Bagian Hukum Pemkot Palu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement