Kamis 24 Sep 2020 18:36 WIB

Sensus Penduduk di Jakarta Utara Hampir Rampung 100 Persen

Ada sisa tiga persen atau 5.724 SLS dan non-SLS yang belum didata.

Rep: Nugroho Habibi / Red: Ratna Puspita
Sejumlah petugas saat mendata warga di kawasan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (1/9). Badan Pusat Statistik memulai pendataan lapangan sensus penduduk 2020 yang merupakan kelanjutan fase pertama pencatatan populasi RI secara online pada 15 Februari sampai 29 Mei 2020 lalu. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah petugas saat mendata warga di kawasan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (1/9). Badan Pusat Statistik memulai pendataan lapangan sensus penduduk 2020 yang merupakan kelanjutan fase pertama pencatatan populasi RI secara online pada 15 Februari sampai 29 Mei 2020 lalu. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendataan sensus penduduk di Jakarta Utara telah mencapai 97 persen dari total Satuan Lingkungan Setempat (SLS) atau Rukun Tetangga (RT) dan non SLS atau non RT. Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta Utara menargetkan pendataan di enam kecamatan dapat rampung akhir September 2020.

“Sesuai jadwal dan melihat perkembangan petugas sensus di lapangan, pendataan Sensus Pendudukan rampung akhir September 2020 mendatang,” kata Kepala BPS Jakarta Utara Suhartono dikonfirmasi, Kamis (24/9).

Baca Juga

Saat ini, Suhartono menjelaskan, petugas sensus masih menyisir SLS dan non-SLS yang belum didata. Dia menyatakan, sisa 3 persen atau 5.724 SLS dan non-SLS dapat diselesaikan sebagai pertimbangan pengambilan kebijakan pemerintah.

“Minggu ini petugas masih menyisir wilayah mana yang belum didata. Memastikan semua wilayah sudah terdata untuk nantinya data tersebut akan kami olah,” jelasnya.

Meskipun pembatasan sosial berskala besar (PSBB), dia menyebut, pendataan sensus penduduk tidak mengalami kendala. Petugas sensus telah dibekali fasilitas protokol kesehatan seperti masker, mika penutup wajah hingga sarung tangan, dan hand sanitizer. 

Dia menegaskan, petugas juga sudah menjalani tes cepat massal (rapid test) Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) saat proses rekrutmen. “Yang pasti kami sudah berikhtiar agar petugas kami steril dengan membekalinya dengan protokol kesehatan. Mereka (calon petugas sensus) yang hasil tes rapid test reaktif kami ganti dengan petugas lainnya,” ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement