Senin 05 Oct 2020 05:05 WIB

Mesir Resmikan 300 Masjid, Bantah Hancurkan Masjid

Mei lalu, hampir 30 masjid di Alexandria dibongkar untuk pembangunan.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ani Nursalikah
Mesir Resmikan 300 Masjid, Bantah Hancurkan Masjid. Ilustrasi masjid di Mesir.
Foto: Alarabiya.net
Mesir Resmikan 300 Masjid, Bantah Hancurkan Masjid. Ilustrasi masjid di Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir meresmikan lebih dari 300 masjid baru di beberapa daerah pada September. Langkah ini dilakukan sebagai tanggapan atas tuduhan Ikhwanul Muslimin dan yang berbasis di luar negeri bahwa pemerintah Mesir telah menghancurkan masjid terkait penertiban bangunan ilegal. 

Dalam pernyataan yang dikutip Al-Monitor, Ahad (4/10), Menteri Agama Mohamed Mokhtar Gomaa mengatakan pemerintah akan membuka dan merenovasi 314 masjid pada September dan Oktober. Oposisi Mesir yang berbasis di luar negeri dan Ikhwanul Muslimin telah melancarkan serangan isu terhadap otoritas Mesir, baik melalui saluran satelit atau media sosial mereka.

Baca Juga

Hal itu mengemuka setelah pembongkaran hampir 30 masjid di Alexandria pada Mei untuk membuka jalan bagi pembangunan jalan dan jembatan. Pada saat itu, pihak berwenang Mesir mengatakan masjid-masjid ini dibangun di atas tanah negara. Pembongkarannya merupakan bagian dari kampanye menentang pembangunan ilegal, dan merobohkan tanah publik dan pertanian. 

Pembongkaran tersebut telah menimbulkan kemarahan rakyat Mesir di beberapa provinsi. Selama upacara peresmian sebuah proyek nasional di Alexandria pada 29 Agustus, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menanggapi tuduhan tersebut dengan mengatakan pemerintah akan membangun kembali masjid tersebut. 

“Kami menghancurkan 30 masjid, tetapi kami membangunnya kembali untuk kepentingan dan pembangunan nasional, bukan karena apa yang mereka lakukan," ujarnya.

Sisi mengungkapkan ketidakpuasan yang kuat dengan tuduhan tersebut menurutnya jauh dari kenyataan dan ditujukan untuk menyabotase negara dan menyebarkan hasutan. Dia menambahkan, Kairo dikenal sebagai "kota 1.000 menara", dan oleh karena itu tuduhan soal upaya membongkar masjid itu tidak berdasar, yang bertujuan untuk mendorong agenda dan membangkitkan perasaan sakit hati dan hasutan, perselisihan dan ketidakstabilan. 

“Orang-orang jahat ini [Ikhwanul Muslimin] menyebarkan kebohongan dan rumor untuk menciptakan kekacauan dan hasutan untuk menghentikan roda stabilitas dan pembangunan yang disaksikan Mesir saat ini. Orang Mesir seharusnya tidak menjadi korban tipu muslihat ini dan tuduhan palsu ini. Selama enam tahun terakhir, 1.200 masjid baru telah dibangun, dan hampir 3.600 masjid telah dipugar. Ini prestasi besar yang belum pernah dilakukan sebelumnya,” kata Gomaa.

Juru bicara Kementerian Wakaf Abdulla Hassan mengatakan kepada Al-Monitor bahwa masjid baru dibuka setiap hari dan terdaftar di situs web kementerian. “Tuduhan ini tidak berdasar dan hanya memiliki satu tujuan - untuk merusak stabilitas negara,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement