Sabtu 10 Oct 2020 15:27 WIB

Kadernya Luka Parah, PMII Minta Polisi Tanggung Jawab

PMII mengecam tindakan polisi yang menyebabkan kader PMII Bekasi luka parah

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua Umum PMII 2017-2019 Agus Mulyono Herlambang.
Foto: Dok PMII
Ketua Umum PMII 2017-2019 Agus Mulyono Herlambang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) telah menginstruksikan kader PMII Se-Indonesia melakukan aksi pada tanggal 06 Oktober 2020  menolak UU Cipta Kerja (Ciptaker). Namun, PB PMII justru mendapati kadernya menjadi korban kekerasan aparat. 

"Tindakan yang dilakukan kader PMII yang tengah melakukan aksi menyuarakan aspirasinya ditanggapi dengan sikap represif oleh aparat kepolisian, ," kata Ketua Umum PMII Agus Mulyono Herlambang saat dikonfirmasi Republika.co.id, Sabtu (10/10).

Salah satunya kader PMII Cabang Kabupaten Bekasi bernama Nasrul Firmansyah dari Universitas Pelita Bangsa Bekasi. Ia mengalami luka cukup serius hingga saat ini masih dirawat di rumah sakit. 

"Kami atas nama organisasi PMII, mengecam aparat kepolisian yang menganiaya kader PMII saat menyuarakan aspirasinya. Terlebih saat ini, kader kami, sahabat Nasrul Firmansyah masih dirawat dirumah sakit." tegas Agus.

Agus meminta kepada pihak kepolisian untuk bertanggung jawab atas perbuatannya yang mengakibatkan kader PMII yg tengah aksih diberbagai daerah di indonesia menjadi korban kekerasan dan mendapatkan luka-luka yang cukup serius.

“Seharusnya pihak kepolisian tidak perlu melakukan hal ini kepada kader kami. Kami sangat menyayangkan sikap yang dilakukan aparat kepolisian.” ujarnya.

Agus mengimbau kepada seluruh kader PMII se-Indonesia yang tengah menyuarakan aspirasi penolakan terhadap UU Cipta Kerja dan kekecewannya terhadap legislatif dan eksekutif yang saat ini tengah bersekongkol mengakali rakyat dengan mengesahkan UU Cipta Kerja untuk tetap melakukan aksi dengan tertib dan damai. “Diharapkan kader PMII Se-Indonesia melakukan aksi dengan tertib dan damai serta tetap jaga diri dan kesehatan saat melakukan aksi.” pinta Agus.

Tidak hanya itu, Agus juga menyoroti soal statement Menteri Perekonomian Airlangga Hertarto, yang mengatakan aksi protes tolak UU Cipta Kerja yang dilakukan oleh mahasiswa ditunggangi kelompok tertentu.

"Ini tentu, sikap politik yang buruk dari pejabat yang tidak lagi memposisikan diri sebagai pelayan masyarakat. Kami PB PMII mengecam pernyataan Airlangga tersebut," tandas Agus. Agus juga mengatakan perjuangan PMII akan terus berlanjut, salah satunya dengan uji materi UU Cipta Kerja ke Mahkamah Konstitusi.

 
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement