Selasa 13 Oct 2020 08:44 WIB

Mahasiswa UMM Ciptakan Robot Pemroses Sampah

Ide produk ini dilatarbelakangi masalah pengelolaan sampah di kota besar

Rep: wilda Fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggagas Magic Trash Robot (Master) atau robot pintar pemroses sampah. 
Foto: dok. Humas UMM
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggagas Magic Trash Robot (Master) atau robot pintar pemroses sampah. 

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan “Magic Trash Robot” (Master) atau robot pintar pemroses sampah. Produk ini bisa membantu segala aktifitas dalam memilih sampai sesuai jenisnya menjadi lebih praktis.

Perwakilan tim, I’if Nur Safitri menyatakan, ide produk ini dilatarbelakangi masalah pengelolaan sampah di kota-kota Indonesia. Masalah ini berdampak pada semakin banyak jumlah sampah yang dihasilkan. Salah satunya terlihat bagaimana menggunungnya sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sehingga menyebabkan meningkatnya degradasi kebersihan lingkungan. "Karena mengeluarkan gas metan yang menyebabkan global warming. Menurut tuturan para ahli, gas ini memiliki daya rusak 23 kali lebih kuat dari karbon," kata mahasiswa Program Studi (Prodi) Akuntansi UMM ini.

Seiring perkembangan teknologi, ide untuk menciptakan teknologi pengolah sampah pun tercetus. Teknologi ini nantinya tidak perlu menggunakan tenaga manusia dalam mengolah sampah. Apalagi Master mampu memudahkan pengelolaan sisa makanan menjadi pupuk sederhana yang dapat mengurangi bau pembusukan.

Menurut Andanrani, robot sampahnya bisa memilah sendiri sesuai jenisnya. Dalam hal ini seperti sampah plastik, kaleng, kaca, dedaunan dan sisa makanan. "Serta dapat menguraikan sampah menjadi pupuk sederhana yang dapat meminimalisiasi bau sampah,” ucap mahasiswa asal Lamongan, Jawa Timur ini.

Master berhasil menjadi runner up dalam lomba business plan pada Acara Dies Natalis Politeknik ATK Yogyakarta ke-62. Andanrani berharap Master mampu mengelola sampah bekas menjadi barang bermanfaat bernilai ekonomi. 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement