Rabu 14 Oct 2020 21:25 WIB

Safe Travel Campaign di Bandara AP II Masuk Tahap Lanjutan

Bandara Soekarno Hatta di bawah AP II akan ikuti audit Covid-19 dari Skytrax dan ACI

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bandara Soekarno-Hatta sudah mendapat Safe Travel Score mencapai 4.09 (dari paling tinggi 5) yang dirilis oleh Safe Travel Barometer, karena telah secara ketat menerapkan protokol pencegahan COVID-19. Skor tersebut membawa Bandara Soekarno-Hatta nomor 1 di Indonesia dan nomor 34 dari 200 bandara di dunia
Foto: Angkasa Pura II
Bandara Soekarno-Hatta sudah mendapat Safe Travel Score mencapai 4.09 (dari paling tinggi 5) yang dirilis oleh Safe Travel Barometer, karena telah secara ketat menerapkan protokol pencegahan COVID-19. Skor tersebut membawa Bandara Soekarno-Hatta nomor 1 di Indonesia dan nomor 34 dari 200 bandara di dunia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sektor penerbangan nasional berkewajiban memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat di tengah pandemi. Sejalan dengan hal tersebut, PT Angkasa Pura II (Persero) bersama stakeholder di 19 bandara menerapkan protokol kesehatan secara ketat mulai Maret tahun ini, lalu kemudian sejak Juli sampai sekarang mencanangkan Safe Travel Campaign. 

Protokol kesehatan di bandara PT Angkasa Pura II diperkuat dengan Biosecurity Management, yaitu: Physical Distancing, Health Screening, Passenger Touchless Processing, Facility Cleanliness & Sanitizing, dan People Protection. Di samping itu, bandara bandara perseroan juga sudah menerapkan implementasi Biosafety Management: Virus Spreading Anticipation, Environment Screening, Infrastructure Sterilization, Public Health Assurance, dan akan menyusul Testing Lab Facilities di Bandara Internasional Soekarno Hatta yang salah satunya untuk mendukung Reciprocal Green Lane (RGL) antara Indonesia dan Singapura. 

Dalam tahap selanjutnya, penerapan protokol kesehatan di bandara PT Angkasa Pura II diperkuat dengan dijalankannya Safe Travel Campaign yang fokus pada konsistensi (consistency), meningkatkan kepercayaan masyarakat (confidence) dan mempererat kolaborasi antar stakeholder (collaboration). 

“Consistency adalah bagaimana PT Angkasa Pura II dan stakeholder dapat secara berkelanjutan untuk semakin baik menerapkan protokol kesehatan di 19 bandara. Sementara itu untuk aspek Confidence merupakan upaya kami dalam menjaga kepercayaan dan keyakinan masyarakat terhadap transportasi udara, untuk mewujudkan Safe Travel Campaign for Safe Travel Confidence,” tutur President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaludidn.

Muhammad Awaluddin menambahkan, “Adapun aspek Collaboration sangat penting untuk selalu diperkuat oleh seluruh stakeholder di bandara. Melalui kolaborasi yang erat maka kami dapat memenuhi standar global [global standard] dan cara/protokol yang paling baik di dunia [global practice] dalam upaya mewujudkan bandara bebas COVID-19.”

Global standard dan global practice

Sejalan dengan upaya memenuhi global standard dan global practice, di Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II tengah menjalankan sejumlah ketentuan/protokol kesehatan terkait dengan COVID-19 yang dipersyaratkan dalam “COVID-19 Airport Rating” oleh Skytrax dan “Airport Healthy Accreditation” oleh Airport Council International (ACI). 

Proses selanjutnya adalah Skytrax dan ACI akan melakukan audit untuk kemudian memberikan rating pemenuhan persyaratan penanganan Covid-19 kepada Bandara Internasional Soekarno-Hatta. 

“Sebelumnya, Bandara Soekarno-Hatta sudah mendapat Safe Travel Score mencapai 4.09 (dari paling tinggi 5) yang dirilis oleh Safe Travel Barometer, karena telah secara ketat menerapkan protokol pencegahan COVID-19. Skor tersebut membawa Bandara Soekarno-Hatta nomor 1 di Indonesia dan nomor 34 dari 200 bandara di dunia,” ungkap Muhammad Awaluddin. 

Global standard dan global practice ini juga akan diterapkan di bandara-bandara lain yang dikelola PT Angkasa Pura II. PT Angkasa Pura II menilai penting bagi stakeholder penerbangan dapat memberikan rasa aman dan nyaman sehingga masyarakat percaya dan tidak ragu untuk datang ke bandara dan naik pesawat.

Dengan demikian, sektor penerbangan nasional dapat optimal berkontribusi dalam mendukung aktivitas masyarakat dan perekonomian Indonesia. Karena itu, pemenuhan global standard dan global practice menjadi fokus utama bagi perseroan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement