Rabu 21 Oct 2020 07:42 WIB

PTPP Optimistis Menangkan Sejumlah Tender Pemerintah

PTPP akan membidik semua proyek infrastruktur baik sumber daya air atau konektivitas.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Emiten konstruksi pelat merah PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) turut berpartisipasi dalam lelang tender infrastruktur yang dibuka oleh Pemerintah untuk tahun anggaran 2021.
Foto: Istimewa
Emiten konstruksi pelat merah PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) turut berpartisipasi dalam lelang tender infrastruktur yang dibuka oleh Pemerintah untuk tahun anggaran 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Emiten konstruksi pelat merah PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) turut berpartisipasi dalam lelang tender infrastruktur yang dibuka oleh Pemerintah untuk tahun anggaran 2021. Perseroan optimistis dapat memenangkan sejumlah proyek infrastruktur yang akan ditenderkan oleh pemerintah. 

"Rasio pemenangan tender kami selama ini juga sangat tinggi," kata Sekretaris Perusahaan PTPP Yuyus Juarsa kepada Republika.co.id, Rabu (21/10). 

Dalam lelang tersebut, Yuyus mengatakan, PTPP akan membidik semua proyek infrastruktur baik sumber daya air,  konektivitas (jalan, jembatan, flyover), dan proyek-proyek lainnya. Dari sisi likuiditas, Yuyus mengatakan perseroan memiliki kemampuan cukup baik yang ditunjukkan dengan current ratio sebesar 1,2. 

Yuyus menambahkan, likuiditas PTPP masih terbilang sehat, dengan interest bearing debt to equity ratio 1,25x. Kondisi ini masih memungkinkan PTPP untuk meningkatkan utangnya. Untuk pendanaan investasi, perseroan sejauh ini melakukan smart asset recycling.

Sampai dengan September 2020, PTPP telah meraih kontrak baru sebesar Rp 11,8 Triliun. Beberapa proyek yang berhasil diraih perseroan sampai dengan September 2020 antara lain: RDMP JO sebesar Rp 1,80 triliun, SPAM Pekanbaru sebesar Rp 1,26 triliun, Bogor Apartement sebesar Rp 1,17 triliun, Sirkuit Mandalika sebesar Rp 817 miliar, Sport Centre Banten Rp 794 miliar. 

Proyek lainnya yang telah diraih PTPP yaitu SGAR Alumina Rp 660 miliar, RDMP Reguler Rp 576 miliar, Jalan Kendari-Toronipa Rp 412 miliar, Muara Bakah Pipeline & Refinery Rp 290 miliar, Dual Fuel Power Plant Freeport 80 MW Rp 261 miliar, PLBN Long Nawang Rp 204 miliar, dan lain-lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement