Jumat 23 Oct 2020 23:21 WIB

PLN Jamin Keandalan Listrik Interkoneksi Sulbar-Sulteng

PLN merampungkan pembangunan interkoneksi listrik Sulsel, Sulbar dan Sulteng

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pegawai PLN memeriksa sistem kelistrikan (ilustrasi). PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menjamin peningkatan pasokan, mutu dan keandalan kelistrikan di Provinsi Sulawesi Barat,
Foto: PLN
Pegawai PLN memeriksa sistem kelistrikan (ilustrasi). PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menjamin peningkatan pasokan, mutu dan keandalan kelistrikan di Provinsi Sulawesi Barat,

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menjamin peningkatan pasokan, mutu dan keandalan kelistrikan di Provinsi Sulawesi Barat, kata Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara Syamsul Huda.

"Guna mempersiapkan keandalan listrik bagi wilayah Sulawesi, utamanya Sulawesi Tengah, PLN telah merampungkan pembangunan interkoneksi sistem kelistrikan dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat sampai dengan Sulawesi Tengah," kata Syamsul Huda, pada konferensi pers secara daring, Jumat.

Keberhasilan tersebut ditandai dengan pemberian tegangan serta pengoperasian perdana terhadap jaringan transmisi bertegangan 150 kilo Volt (kV) yang terbentang dari Gardu Induk (GI) 150 kV Mamuju Baru di Kabupaten Mamuju sampai GI 150 kV Topoyo di Kabupaten Mamuju Tengah.

Sebelumnya kata dia, yakni pada 3 Oktober 2020, juga telah dilakukan pengoperasian transmisi 150 kV Topoyo-Pasangkayu dan GI 150 kV Topoyo.

"Pemberian tegangan perdana berhasil dilakukan pada Kamis dinihari (22/10), sekitar pukul 02.22 WITA," ujarnya.

Ia menyampaikan, interkoneksi Sulbar-Sulteng merupakan salah satu bentuk komitmen PLN terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat, apalagi di masa kebiasaan baru saat pandemi sekarang.

Ia berharap, dengan peningkatan keandalan, PLN semakin siap menopang kebutuhan listrik bagi segenap masyarakat serta investasi di Pulau Sulawesi sebagai gerbang Kawasan Timur Indonesia (KTI).

"Interkoneksi Sulbar-Sulteng terdiri dari 534 menara yang melintas sepanjang 370,16 kilometer sirkuit (kms) dari Kabupaten Mamuju, Mamuju Tengah, Mamuju Tengah sampai dengan Mamuju Utara," terang Syamsul Huda.

Secara teknis kata Syamsul Huda, interkoneksi jaringan itu akan membantu evakuasi daya Sulteng yang sebelumnya hanya ditopang melalui jaringan transmisi Poso-Sidera.

Selain berada pada kondisi yang rawan terkena abrasi sungai, jaringan transmisi Poso-Sidera lanjut Syamsul Huda, juga memiliki akses yang sulit untuk dilakukan pemeliharaan.

"Selain meningkatkan kapasitas pasokan, mutu dan keandalan sistem kelistrikan di Sulbar-Sulteng secara finansial dengan beroperasinya tol listrik interkoneksi Sulbar-Sulteng, berpotensi meningkatkan pendapatan PLN sebesar Rp137,8 miliar per tahun atau Rp377 juta per hari," jelas Syamsul Huda.

PLN kata Syamsul Huda, juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh "stakeholder" atau pemangku kepentingan terkait, utamanya segenap masyarakat, Pemerintah Provinsi Sulbar, Kejaksaan Tinggi, Polda, Kodam XIV/Hasanuddin, media dan seluruh insan PLN yang telah bersinergi dalam mewujudkan infrastruktur ketenagalistrikan tersebut.

"Selain merupakan salah satu pembangunan prioritas PLN, pembangunan Interkoneksi Sulbar-Sulteng juga termasuk dalam proyek strategis nasional. Guna menopang kebutuhan listrik bagi segenap masyarakat serta potensi investasi yang berlimpah di seluruh pelosok negeri, PLN senantiasa mengerahkan seluruh daya serta upaya yang dimiliki," kata Syamsul Huda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement