Selasa 27 Oct 2020 16:52 WIB

Mahasiswa Nusa Mandiri Juara PBO Virtual Pencak Silat 2020

Kejuaraan pencak silat itu diikuti atlet nasional, Jepang dan Belanda.

Red: Irwan Kelana
Faozi Latif, mahasiswa STMIK Nusa Mandiri berhasil menjadi juara kedua Kejuaraan Paku Bumi Open (PBO) Virtual Pencak Silat Championship 2020.
Foto: Dok STMIK Nusa Mandiri
Faozi Latif, mahasiswa STMIK Nusa Mandiri berhasil menjadi juara kedua Kejuaraan Paku Bumi Open (PBO) Virtual Pencak Silat Championship 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri melalui organisasi mahasiswa (Ormawa) Pencak Silat Nusa Mandiri kembali menambah deretan prestasi juara. Kali ini prestasi itu diraih  dalam Kejuaraan Paku Bumi Open (PBO) Virtual Pencak Silat Championship 2020. Kejuaraan pencak silat virtual tingkat international ini diikuti oleh atlet-atlet nasional,  Jepang dan Belanda.

Ada empat kategori yang dipertandingkan yakni Tunggal Nasional, Regu Nasional, Perorangan Seni Tradisi, dan  Seni Tradisi Berkelompok.  Target peserta mulai SD, SMP, SMA, dan mahasiswa/dewasa. Paku Bumi Open digelar secara daring melalui Channel Youtube Paku Bumi Open mulai 20 Oktober hingga 24 Oktober 2020. 

Faozi Latif,  mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Informatika STMIK Nusa Mandiri Cengkareng jadi salah satu atlet andalan Ormawa Pencak Silat Nusa Mandiri yang berhasil meraih peringkat kedua PBO Virtual 2020 pada kategori Tunggal Dewasa Mahasiswa Putera dengan perolehan score 397, berselisih nilai tipis dengan juara satu pesilat dari Jepang.

“Saya merasa bangga dengan hasil dari pencapaian saya. Dengan perjuangan dan persiapan yang matang sehingga dapat memberikan hasil yang sangat maksimal meskipun harus dilaksanakan secara online. Itu tidak menjadi halangan bagi saya untuk ikut serta dalam setiap kejuaraan, khususnya pencak silat,”  ungkap Latif dalam keterangan tertulis,  Kamis (22/10).

photo
Faozi Latif, mahasiswa STMIK Nusa Mandiri beraksi menunjukkan kebolehannya dalam pencak silat.  (Foto: Dok STMIK Nusa Mandiri)

Arif Hidayat sebagai Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan STMIK Nusa Mandiri sangat mengapreasi keberhasilan mahasiswa didikannya sehingga dapat menambah satu prestasi luar biasa. 

“Rasa bangga tidak dapat dibendung lagi melihat keberhasilan para mahasiswa dalam meraih prestasi dengan sangat antusias dan penuh rasa percaya diri. Harapannya sosok seperti Latif akan menjadi motivasi bagi seluruh mahasiswa agar terus mengasah potensi dan bakat yang luar biasa sehingga bisa menggapai prestasi yang amat sangat istimewa,”  kata Arif.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللّٰهُ بِاللَّغْوِ فِيْٓ اَيْمَانِكُمْ وَلٰكِنْ يُّؤَاخِذُكُمْ بِمَا عَقَّدْتُّمُ الْاَيْمَانَۚ فَكَفَّارَتُهٗٓ اِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسٰكِيْنَ مِنْ اَوْسَطِ مَا تُطْعِمُوْنَ اَهْلِيْكُمْ اَوْ كِسْوَتُهُمْ اَوْ تَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ ۗفَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلٰثَةِ اَيَّامٍ ۗذٰلِكَ كَفَّارَةُ اَيْمَانِكُمْ اِذَا حَلَفْتُمْ ۗوَاحْفَظُوْٓا اَيْمَانَكُمْ ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak disengaja (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kafaratnya (denda pelanggaran sumpah) ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi mereka pakaian atau memerdekakan seorang hamba sahaya. Barangsiapa tidak mampu melakukannya, maka (kafaratnya) berpuasalah tiga hari. Itulah kafarat sumpah-sumpahmu apabila kamu bersumpah. Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan hukum-hukum-Nya kepadamu agar kamu bersyukur (kepada-Nya).

(QS. Al-Ma'idah ayat 89)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement