Senin 02 Nov 2020 16:02 WIB

Tingkat Hunian Hotel di Nusa Dua Terus Meningkat

Hingga akhir Oktober 2020, tercatat tingkat hunian kamar rata-rata mencapai 8,71 per

Red: Hiru Muhammad
Pekerja hotel menggunakan alat pelindung diri saat menyiapkan kamar di Hotel Inaya Putri Bali, Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (5/6/2020). Menjelang penerapan tatanan hidup normal baru (new normal), hotel tersebut menerapkan protokol kesehatan seperti dengan penggunaan alat pelindung diri, melakukan penyemprotan cairan disinfektan secara rutin, memeriksa suhu tubuh tamu hotel, memberi jarak antar kursi di restoran serta menyiapkan menu makanan secara digital sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Pekerja hotel menggunakan alat pelindung diri saat menyiapkan kamar di Hotel Inaya Putri Bali, Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (5/6/2020). Menjelang penerapan tatanan hidup normal baru (new normal), hotel tersebut menerapkan protokol kesehatan seperti dengan penggunaan alat pelindung diri, melakukan penyemprotan cairan disinfektan secara rutin, memeriksa suhu tubuh tamu hotel, memberi jarak antar kursi di restoran serta menyiapkan menu makanan secara digital sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG--Tingkat hunian atau okupansi kamar hotel di kawasan The Nusa Dua yang dikelola PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di Kabupaten Badung, Bali, terus mengalami peningkatan

"Sejak dibuka kembali bagi kunjungan wisatawan nusantara sejak 31 Juli lalu, bisnis pariwisata di The Nusa Dua mulai berangsur-angsur bergerak kembali," ujar Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita dalam keterangannya di Kabupaten Badung, Bali, Senin (2/10).

Ia mengatakan, hingga akhir Oktober 2020, tercatat tingkat hunian kamar rata-rata mencapai 8,71 persen. Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan tingkat hunian kamar di bulan September yang tercatat sebesar 4,63 persen.

Menurutnya, tingkat hunian kamar pada bulan Oktober juga menunjukkan peningkatan yang signifikan jika dibandingkan tingkat hunian kamar pada awal masa pandemi Covid-19 yang pernah menyentuh angka di bawah dua persen.

Gusti Ngurah Ardita menambahkan, selama masa cuti bersama dan libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW lalu, tingkat hunian kamar di kawasan ini juga menunjukkan lonjakan. Selama periode tanggal 27-30 Oktober, tingkat hunian kamar harian rata-rata berkisar antara 13 persen hingga 23,5 persen.

Ia menambahkan, peningkatan operasional akan dibarengi oleh penerapan protokol kesehatan yang ketat guna menjaga kawasan tersebut tetap menjadi destinasi wisata yang steril dari penularan Covid-19. Karena disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan menjadi penting. Seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.

"Kami bersyukur atas pertumbuhan tingkat hunian kamar dan kami optimistis tren positif ini akan terus terjaga dengan promosi serta konsistensi kami dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat," ujarnya.

Ia menambahkan, faktor kesehatan merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dalam menjalankan bisnis pariwisata khususnya di tengah masa pandemi Covid-19. "Penerapan protokol kesehatan ini kami yakini dapat menjadi daya tarik sekaligus mampu meningkatkan kepercayaan wisatawan untuk kembali berkunjung. Hal ini terlihat dari adanya perkembangan positif tingkat hunian kamar di The Nusa Dua," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement