Kamis 05 Nov 2020 12:46 WIB

Tingkat Pemulihan Ketenagakerjaan dan Industri Jasa AS Lemah

Terjadi perlambatan pemulihan ekonomi karena stimulus fiskal mulai berkurang.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Tingkat upah swasta Amerika Serikat melambat dari yang diperkirakan pada Oktober, begitu juga dengan aktivitas industri jasa. Ini menjadi tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi karena stimulus fiskal mulai berkurang namun tingkat infeksi Covid-19 masih terus menanjak.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Tingkat upah swasta Amerika Serikat melambat dari yang diperkirakan pada Oktober, begitu juga dengan aktivitas industri jasa. Ini menjadi tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi karena stimulus fiskal mulai berkurang namun tingkat infeksi Covid-19 masih terus menanjak.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tingkat upah swasta Amerika Serikat melambat dari yang diperkirakan pada Oktober, begitu juga dengan aktivitas industri jasa. Ini menjadi tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi karena stimulus fiskal mulai berkurang namun tingkat infeksi Covid-19 masih terus menanjak.

Perlambatan juga dipengaruhi oleh ketidakpastian dari pemilihan Presiden Amerika Serikat yang imbang antara Donald Trump dan Joe Biden. Ini mempengaruhi industri yang akan lebih waspada dan menunda banyak keputusan.

Baca Juga

Kepala Ekonom di ING New York, James Knightley mengatakan kondisi saat ini tidak baik bagi perekonomian. Peningkatan kasus Covid-19, pemerintahan bermasalah, penurunan upah, pengangguran, adalah kombinasi yang buruk.

"Semuanya menguat," katanya dilansir Reuters, Rabu (4/11).

Perolehan pekerjaan bulan lalu cukup signifikan meskipun terkonsentrasi di industri yang secara langsung terkena dampak krisis virus corona, termasuk sektor rekreasi dan perhotelan. Peningkatan kasus Covid-19 di seluruh negeri dapat menyebabkan pembatasan bisnis baru untuk memperlambat penyebarannya saat musim dingin mendekat.

Padahal tanpa batasan baru, penduduk Amerika sudah cenderung menjauh dari perjalanan udara, hotel, pusat kebugaran, bar, restoran, dan bisnis lain yang berhubungan dengan konsumen. Ini memperburuk permintaan yang sudah lesu dan berimbas pada pasar tenaga. Sekitar 22,2 juta pekerjaan hilang selama pandemi.

Laporan Tenaga Kerja Nasional ADP menyebut tingkat upah swasta meningkat sekitar 365 ribu pekerjaan bulan lalu setelah naik 753 ribu pada September. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan upah swasta akan naik 650 ribu di bulan Oktober.

Laporan ADP dikembangkan bersama dengan Moody's Analytics. Meskipun telah jauh dari hitungan upah swasta pemerintah sejak Mei karena perbedaan metodologi, nilainya masih dipantau untuk referensi kondisi pasar tenaga kerja.

Laporan ini dirilis menjelang laporan ketenagakerjaan bulanan pemerintah yang diawasi ketat dan komprehensif pada hari Jumat. Menurut survei Reuters terhadap ekonom, nonfarm payrolls swasta kemungkinan naik sebesar 700 ribu pekerjaan di bulan Oktober setelah naik 877 ribu di bulan September.

Daftar gaji non-pertanian secara keseluruhan diperkirakan meningkat 600 ribu pekerjaan setelah naik 661 ribu pada bulan September. Ini akan membuat lapangan kerja menjadi 10,1 juta pekerjaan di bawah puncaknya pada Februari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement