Jumat 06 Nov 2020 19:55 WIB

Penelitian Harus Diakui Dunia dan Berdampak ke Masyarakat

Para peneliti diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas penelitiannya.

Red: Irwan Kelana
Husni Teja, ketua pelaksana Semnastik Aptikom 2020.
Foto: Dok STMIK Nusa Mandiri
Husni Teja, ketua pelaksana Semnastik Aptikom 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seminar Nasional TIK (Semnastik) Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom)  yang terselenggara pada Kamis, (5/11) merupakan bagian dari rangkaian Rakornas Aptikom ini diikuti oleh ratusan perwakilan dari seluruh Perguruan Tinggi di Indones. Salah satunya kampus Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) sebagai host utama virtual event Rakornas Aptikom 2020 ini.

Husni Teja selaku ketua pelaksana Semnastik Aptikom 2020 membeberkan bahwa sesuai dengan jargon pemerintah dan Presiden Joko Widodo, SDM akan ditingkatkan terutama dengan adanya bonus demografi. Hal itu penting agar dapat memanfaatkan aset-aset bangsa berupa sumber daya alam agar tercipta kemandirian bangsa. 

“Seperti kemandirian pangan, pertahanan, kelautan dan ketahanan nasional. Sehingga ketergantungan dengan produk luar semakin bisa kita hindari,” tuturnya,  Kamis, (5/11).

Semnastik ini merupakan rangkaian dari kegiatan Rakornas Aptikom. Tujuan dari Semnastik ini, pertama untuk disiminasi hasil penelitian dari para penelitia bidang komputer seluruh Indonesia.

“Selanjutnya, akan semakin banyak peneliti-peneliti pemula yang kedepannya bisa memberikan sumbangsih besar bagi dunia akademik,”  ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Ia menambahkan, tentunya semangat diadakan Semnastik ini adalah agar Aptikom bisa memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara dengan mengumpulkan para peneliti-peneliti untuk bisa mendisiminasikan hasil penelitiannya.

“Bertemunya para peneliti dan juga industri di rangkaian acara ini, diharapkan bisa membentuk kolaborasi yang saling menguntungkan dan pada akhirnya hasil penelitian ini bisa bermanfaat baik itu dari sisi peneliti dan juga dari sisi industri dan pemerintah,” paparnya.

Banyak sekali hasil penelitian dari Semnastik ini yang bisa dikembangkan untuk memberikan kemanfaatan yang lebih luas. Di antaranya yang terkait dengan IT dan industri Agro, IT dan industri kelautan. Penelitian-penelitian ini harus bisa mengedepakan algoritma-algoritma artificial intelligent yang sedang berkembang.

 

“Selepas acara Semnastik ini, tulisan-tulisan peserta akan kami publikasikan di  berbagai journal dan proceeding. Di antaranya international proceeding series Aptikom dan journal terindexs sinta dari berbagai kampus, seperti: UBSI, ISB Atma Luhur, UIN Jakarta, STMIK Nusa Mandiri, Stimik Pontianak dan lain sebagainya,” katanya.

Aptikom berpesan agar para peneliti tidak hanya berhenti di acara Semnastik ini. Akan tetapi juga  memanfaatkan jejaring Aptikom untuk saling bersinergi, berkolaborasi dan tentunya ditunggu untuk bisa mengikuti acara-acara serupa di tahun 2021.

“Untuk para peneliti, kami harapkan dapat terus meningkatkan kualitas penelitiannya. Serhingga, ke depan semakin banyak publikasi yang bersifat internasional yang dapat diakui oleh dunia. Tentunya di luar semua itu, sebagai insan akademik, tentunya kita diwajibkan untuk memberikan impact yang baik ke masyarakat. Karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia lainnya,” tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement