Jumat 06 Nov 2020 22:48 WIB

Wapres Maruf: Pernyataan Macron tak Dapat Dibenarkan

Wapres tegaskan tak ada satu agama pun yang menoleransi terorisme.

Red: Teguh Firmansyah
Wakil Presiden Maruf Amin
Foto: KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan tidak ada satu agama pun yang mendiamkan tindak terorisme dan kekerasan terhadap umat beragama. Hal itu disampaikan Wapres untuk menanggapi pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang memicu gejolak aksi protes di berbagai negara berpenduduk Islam, termasuk Indonesia.

"Pernyataan (Macron) tidak bisa dibenarkan, sebab tidak ada satu agama pun yang tentu menoleransi terorisme. Oleh karena itu, agama adalah agama, (sementara) terorisme adalah terorisme. Jadi sebenarnya hal yang itu juga bisa menimbulkan kemarahan dari banyak pihak," kata Ma'ruf Amin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Baca Juga

Kebebasan berekspresi, termasuk dalam menyampaikan pendapat, memang menjadi bagian dari demokrasi dan hak seluruh warga negara di dunia. Namun hendaknya kebebasan tersebut tidak mencederai kehormatan dan kesucian nilai dan simbol agama. "Berekspresi itu tidak boleh mencederai kehormatan dan kesucian nilai-nilai dan simbol agama, karena itu sekali lagi tidak bisa dibenarkan dan harus dihentikan," tegas Ma'ruf.

Aksi protes terhadap Presiden Prancis muncul setelah Macron menyebut Islam sebagai agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia. Pernyataan Macron tersebut dilontarkan setelah terjadi dua aksi terorisme yang dipicu oleh polemik kartun Nabi Muhammad di Prancis.

Presiden Joko Widodo juga mengecam keras pernyataan Macron itu, dengan mengatakan ucapan Presiden Prancis telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia.

“Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam, yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia,” kata Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement