Ahad 08 Nov 2020 15:06 WIB

Unhan Nilai Kemaritiman Bisa Jadi Bisnis Baru Len Industri

Dari sisi riset, Unhan sudah melakukan penelitian radar surveillance pantai.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Fuji Pratiwi
Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Indonesia, Laksamana Madya TNI Dr. Amarulla Octavian. PT Len Industri (Persero) menggandeng Universitas Pertahanan (Unhan) dalam penelitian bidang pertahanan.
Foto: Istimewa
Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Indonesia, Laksamana Madya TNI Dr. Amarulla Octavian. PT Len Industri (Persero) menggandeng Universitas Pertahanan (Unhan) dalam penelitian bidang pertahanan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Len Industri (Persero) menggandeng Universitas Pertahanan (Unhan) dalam penelitian bidang pertahanan. Kerja sama kedua pihak ini bukan yang pertama dalam tiga tahun belakangan.

Rektor Unhan Amarulla Octavian menyampaikan, kerja sama dengan Len Industri dapat dimanfaat mahasiswa S2 dan S3 agar nantinya bisa lebih fokus dalam melaksanakan penelitiannya. Ia menyebutkan, Stasiun Laut untuk Pengendalian Laut di Selat Sunda dan Selat Lombok juga bisa menjadi pasar atau peluang bisnis baru buat Len Industri di bidang kemaritiman. 

Baca Juga

"Unhan sudah berhasil dalam melakukan penelitian komunikasi dan radar surveillance pantai yang bisa dipasang di stasiun pantai yang ideal dalam pengendalian laut tersebut," kata Amarulla di Bandung, Jawa Barat, akhir pekan ini.

Unhan merupakan perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah yang menyelenggarakan pendidikan akademik di bidang pertahanan negara dan bela negara. Unhan sudah terakrediasi A.

Len Industri dan Unhan sebelumnya sudah melakukan kerja sama dalam pengembangan energi terbarukan dan dalam bidang teknologi pertahanan pada 2018 dan 2017.

Dalam kesempatan kali ini, sejumlah mahasiswa dan dosen pengajar Unhan sedang melakukan penelitian ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat atau OJT (On The Job Training) di Len Industri selama tiga hari sejak 4 November hingga 6 November 2020.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِيْٓ اِبْرٰهِيْمَ وَالَّذِيْنَ مَعَهٗۚ اِذْ قَالُوْا لِقَوْمِهِمْ اِنَّا بُرَءٰۤؤُا مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۖ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاۤءُ اَبَدًا حَتّٰى تُؤْمِنُوْا بِاللّٰهِ وَحْدَهٗٓ اِلَّا قَوْلَ اِبْرٰهِيْمَ لِاَبِيْهِ لَاَسْتَغْفِرَنَّ لَكَ وَمَآ اَمْلِكُ لَكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ شَيْءٍۗ رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَاِلَيْكَ اَنَبْنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ
Sungguh, telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya, ketika mereka berkata kepada kaumnya, “Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami mengingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu ada permusuhan dan kebencian untuk selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja,” kecuali perkataan Ibrahim kepada ayahnya, ”Sungguh, aku akan memohonkan ampunan bagimu, namun aku sama sekali tidak dapat menolak (siksaan) Allah terhadapmu.” (Ibrahim berkata), “Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkau kami bertawakal dan hanya kepada Engkau kami bertobat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali,

(QS. Al-Mumtahanah ayat 4)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement