Senin 09 Nov 2020 22:07 WIB

Warga DKI yang Kebanjiran akan Diungsikan ke Hotel?

Pemprov DKI memahami bahwa warga yang kebanjiran tak ingin jauh dari rumahnya.

Red: Reiny Dwinanda
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut hotel akan menjadi alternatif terakhir lokasi pengungsi banjir.
Foto: Shabrina Zakaria
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut hotel akan menjadi alternatif terakhir lokasi pengungsi banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan pihaknya memahami bahwa warga yang terkena banjir tak ingin mengungsi jauh dari kediamannya. Pemprov pun akan terlebih dahulu menggunakan fasilitas yang ada di sekitar lokasi banjir, bukan hotel di tengah kota, seperti kabar yang beredar.

"Nanti itu kami lihat, kami cek dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), itu kan pilihan terakhir," kata Riza saat dihubungi pewarta di Jakarta, Senin.

Baca Juga

Riza mengatakan, ada beberapa tempat di sekitar perumahan yang bisa difungsikan. Dia juga menyebut, penggunaan hotel sebagai lokasi pengungsian banjir belum pasti.

"Mereka juga kan rata-rata mengungsi tidak mau jauh-jauh dari lingkungannya," ucapnya.

Pihaknya juga masuk melakukan pendataan. Pemprov pun berupaya agar hotel bintang satu atau bintang dua yang kabarnya disiapkan sebagai tempat pengungsian menjadi pilihan terakhir.

"Belum, belum sejauh itu. Masih ada tempat-tempat yang biasa digunakan, seperti balai pertemuan, balai rakyat, GOR (gedung olah raga), dan sebagainya," kata Riza.

Sebelumnya, Kepala Seksi Darurat dan Penanganan Pengungsi BPBD DKI Jakarta, Wardoyo, mengatakan bahwa rencana tersebut merupakan program BNPB.

"Secara detil itu program BNPB, jadi yang menawarkan memang BNPB, jadi lokasi-lokasi yang memang biasa jadi pengungsian, karena kita ketahui bahwa pengungsi belum tentu mau 500 meter dari rumahnya itu belum tentu mau, apalagi satu kilometer, ini yang terjadi selama ini, memang sedang pendataan," ujar Wardoyo saat dihubungi, Ahad (8/11).

Wardoyo mengatakan Pemprov DKI Jakarta saat ini masih fokus pada titik-titik pengungsian yang ditentukan oleh tiap kelurahan. Hotel akan menjadi opsi berikutnya ketika tempat pengungsian yang ditunjuk oleh kelurahan sudah tidak bisa menampung warga.

"Saat ini, kami lebih fokus kepada titik-titik yang ditunjuk oleh kelurahan. Untuk hotel itu, jika memang terjadi hal yang sudah disiapkan pemda tidak tertampung, hotel bukan pilihan pertama. Sama seperti yang sekarang yang untuk Covid-19 ini hotel juga ada, tapi bukan pilihan pertama, pertama adalah Wisma Atlet. Kira-kira seperti itulah," katanya.

Menurutnya, fokus Pemprov DKI Jakarta akan menyediakan GOR sebagai lokasi pengungsian banjir. Selain itu, sekolah juga akan digunakan sebagai pilihan lokasi pengungsian.

"Itu ditunjuk masing-masing wilayah kelurahan yang tahu persis, karena kan kita berbasis pada pemerintahan paling ujung, jadi detailnya di kelurahan-kelurahan itu, jadi di mana titik pengungsian, saat ini kan sekolah-sekolah tidak digunakan, jika memungkinkan di situlah nanti ditampung, termasuk GOR-GOR," kata Wardoyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement