Senin 09 Nov 2020 22:46 WIB

Harapan WHO dalam Kepemimpinan Joe Biden

WHO menantikan kesempatan kerja sama dari kemenangan Joe Biden.

Red: Nora Azizah
WHO menantikan kesempatan kerja sama dari kemenangan Joe Biden (Foto: Direktur Jenderal World Health Organization (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus)
Foto: AP
WHO menantikan kesempatan kerja sama dari kemenangan Joe Biden (Foto: Direktur Jenderal World Health Organization (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus)

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan sudah menantikan kesempatan untuk bekerja sama secara erat dengan pemerintahan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden. WHO menyambut upaya-upaya untuk memperkuat badan yang berbasis di Jenewa itu melalui reformasi.

"Dalam semangat itu, kami mengucapkan selamat kepada Presiden terpilih Joe Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris dan kami berharap dapat bekerja sama sangat erat dengan pemerintahan ini," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip reuters, Senin (9/11).

Baca Juga

"Kita perlu menata kembali kepemimpinan, membangun rasa saling percaya dan akuntabilitas untuk mengakhiri pandemi dan mengatasi ketidaksetaraan mendasar yang menjadi akar dari begitu banyak masalah dunia," tambahnya.

Pendanaan WHO, kata Tedros, harus menjadi lebih fleksibel dan dapat diprediksi untuk mengakhiri ketidaksesuaian besar antara harapan dan sumber daya yang tersedia. Ia mengutip upaya reformasi oleh Prancis, Jerman, dan Uni Eropa.

"Kita masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi kami yakin bahwa kita berada di jalur yang benar," kata Tedros kepada para menteri kesehatan saat pertemuan tahunan WHO, organisasi beranggotakan 194 negara.

Sebelumnya, Joe Biden akan membentuk satuan tugas nasional untuk penanganan virus Covid-19. Pada masa kampanye pilpres AS, Biden mengatakan bahwa, pada hari pertamanya menjabat, ia akan membatalkan keputusan Trump untuk menarik AS keluar dari WHO.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump, telah membekukan pendanaan AS untuk WHO. Ia juga memulai proses yang akan membuat Amerika Serikat menarik diri dari badan tersebut pada Juli mendatang.

Langkah Trump itu menuai kritik dari kalangan internasional di tengah krisis COVID-19. Trump menuduh WHO sebagai "China-sentris" dalam penanganan pandemi, tudingan yang berulang kali dibantah Tedros.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement