Sabtu 14 Nov 2020 19:33 WIB

In Picture: Banjir Rob Bulanan di Kampung Lere, Palu

.

Rep: Basri Marzuki/ Red: Yogi Ardhi

Seorang warga menyapu sampah yang dibawa air akibat banjir rob di Kampung Lere, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (14/11/2020). Selain disebabkan air laut pasang, banjir rob yang terjadi selama lima hari setiap bulan itu, juga disebabkan karena penurunan permukaan tanah sedalam 1,5 meter akibat bencana gempa bumi 7.4 SR dua tahun lalu di pesisir pantai Teluk Palu. (FOTO : ANTARA/Basri Marzuki)

Seorang anak bermain di genangan air akibat banjir rob di Kampung Lere, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (14/11/2020). Selain disebabkan air laut pasang, banjir rob yang terjadi selama lima hari setiap bulan itu, juga disebabkan karena penurunan permukaan tanah sedalam 1,5 meter akibat bencana gempa bumi 7.4 SR dua tahun lalu di pesisir pantai Teluk Palu. (FOTO : ANTARA/Basri Marzuki)

Sejumlah warga beraktivitas di rumahnya yang digenangi air akibat banjir rob di Kampung Lere, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (14/11/2020). Selain disebabkan air laut pasang, banjir rob yang terjadi selama lima hari setiap bulan itu, juga disebabkan karena penurunan permukaan tanah sedalam 1,5 meter akibat bencana gempa bumi 7.4 SR dua tahun lalu di pesisir pantai Teluk Palu (FOTO : ANTARA/Basri Marzuki)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Bencana gempa di palu dua tahun lalu masih meninggalkan dampak. Warga Kampung Lere, Palu, Sulawesi Tengah dilanda banjir rob yang terjadi selama lima hari setiap bulan.

Akibat penurunan permukaan tanah sedalam 1,5 meter dampak bencana gempa bumi 7.4 SR dua tahun lalu di pesisir pantai Teluk Palu.

sumber : Antara Foto
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement