Kamis 26 Nov 2020 19:15 WIB

Persiapan Penyerangan Ke Tigray Sudah di Tahap Akhir

Ahad (22/11) lalu pemerintah Abiy memberikan waktu TPLF untuk menyerah dalam 72 jam

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
 Gambar ini dibuat dari video tak bertanggal yang dirilis oleh Kantor Berita Ethiopia milik negara pada Senin, 16 November 2020 menunjukkan militer Ethiopia duduk di sebuah pengangkut personel lapis baja di sebelah bendera nasional, di jalan di daerah dekat perbatasan Tigray dan wilayah Amhara di Ethiopia. Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mengatakan dalam sebuah posting media sosial pada hari Selasa, 17 November 2020 itu
Foto: AP/Ethiopian News Agency
Gambar ini dibuat dari video tak bertanggal yang dirilis oleh Kantor Berita Ethiopia milik negara pada Senin, 16 November 2020 menunjukkan militer Ethiopia duduk di sebuah pengangkut personel lapis baja di sebelah bendera nasional, di jalan di daerah dekat perbatasan Tigray dan wilayah Amhara di Ethiopia. Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mengatakan dalam sebuah posting media sosial pada hari Selasa, 17 November 2020 itu

REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Perdana Menteri Abiy Ahmed mengatakan persiapan militer Ethiopia dalam penyerangan ke wilayah Tigray sudah memasuki 'tahap akhir'. Hal ini disampaikan beberapa jam setelah mengultimatum pasukan Tigray tenggat waktu untuk menyerah sudah berakhir.

"Waktu 72 jam yang diberikan pada kelompok kriminal TPLF (Tigray People’s Liberation Front) untuk menyerah dengan damai sudah berakhir dan serangan penegak hukum kami sudah memasuki tahap akhir," cicitnya di Twitter, Kamis (26/11).

Baca Juga

Ia menambahkan warga sipil akan diselamatkan dan sudah ribuan pasukan TPLF yang menyerah. TPLF belum dapat dimintai komentar. Klaim dari kedua belah pihak tidak dapat diverifikasi karena jaringan internet dan telepon diputus di wilayah Tigray sementara akses masuk dijaga ketat.

Beberapa jam usai ultimatum diumumkan, perwakilan dari Uni Afrika sudah bertemu dengan pemerintah Ethiopia untuk mengajak mereka mencapai perdamaian. Kelompok hak asasi manusia mengatakan penyerang pemerintah Ethiopia dapat menimbulkan banyak korban jiwa dari warga sipil.

Pada Ahad (22/11) lalu pemerintah Abiy memberikan waktu TPLF untuk menyerah dalam 72 jam. Jika tidak pemerintah federal akan mengerahkan pasukan skala besar di ibu kota Tigray, Mekelle. Mekelle adalah sebuah dataran tinggi dengan 500 ribu penduduk.

Konflik yang pecah 4 November lalu ini sudah mengakibatkan 42 ribu orang terpaksa mengungsi ke Sudan. Diperkirakan ribuan orang tewas dalam serangan udara dan pertempuran darat. Roket-roket TPLF menembak negara tetangga Eritrea.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement