Ahad 29 Nov 2020 17:41 WIB

Polisi tak Terbitkan Izin Konser Tulus

Polisi beralasan, konser berpotensi menimbulkan kerumunan massa.

Red: Indira Rezkisari
Penyanyi Tulus. Polda Metro Jaya tidak mengeluarkan izin untuk konser Tulus yang sedianya digelar Sabtu (28/11) di Stadion Akuatik, GBK.
Foto: Antara
Penyanyi Tulus. Polda Metro Jaya tidak mengeluarkan izin untuk konser Tulus yang sedianya digelar Sabtu (28/11) di Stadion Akuatik, GBK.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi membatalkan konser musisi Muhammad Tulus yang diagendakan berlangsung di Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan, Sabtu (28/11). Alasannya, konser berpotensi memicu kerumunan.

"Iya, dia mengajukan, tapi kita tidak izinkan udah disampaikan ke panitia sebaiknya diundur karena kegiatan mengumpulkan massa kan, sehingga terjadi kerumunan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Jakarta, Sabtu (29/11).

Baca Juga

Yusri mengatakan polisi telah bersikap objektif dengan melihat situasi pandemi Covid-19 yang saat ini kembali meningkat di Jakarta. Kegiatan yang bersifat pengumpulan massa, kata Yusri, tidak diizinkan meskipun ketentuan terkait protokol kesehatan telah dipersiapkan oleh panitia.

"Ya pasti objektif saja, pasti situasi sekarang kan kerumunan apa semuanya, 3M yang mesti diterapkan termasuk kekuatan yang mengumpulkan massa yang bisa terjadinya satu kerumunan. Itu tidak boleh," katanya.

"Makanya kita undur dulu, kita ingatkan ke panitianya, panitianya juga mengerti alhamdulillah sehingga diundur, dibatalkan sampai situasi nanti bagaimana kondisi Covid-19," ujar Yusri menambahkan.

Sebelumnya, konser Tulus di tempat yang sama pada 25 Oktober 2020 juga dibatalkan. Ketika itu konser Tulus ditunda setelah pelantun Monokrom tersebut dikabarkan mendadak sakit.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلرِّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَاۤءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ ۗ فَالصّٰلِحٰتُ قٰنِتٰتٌ حٰفِظٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّٰهُ ۗوَالّٰتِيْ تَخَافُوْنَ نُشُوْزَهُنَّ فَعِظُوْهُنَّ وَاهْجُرُوْهُنَّ فِى الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوْهُنَّ ۚ فَاِنْ اَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوْا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلًا ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًا
Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Mahatinggi, Mahabesar.

(QS. An-Nisa' ayat 34)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement