Ahad 29 Nov 2020 18:46 WIB

Menhub Minta Percepat Pembangunan LRT

Proyek LRT diminta Menhub untuk dipercepat.

Red: Muhammad Hafil
Menhub Minta Percepat Pembangunan LRT. Foto: Menhub Budi Karya saat meninjau proyek LRt
Foto: Dok Kemenhub
Menhub Minta Percepat Pembangunan LRT. Foto: Menhub Budi Karya saat meninjau proyek LRt

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke  proyek LRT Jabodebek di Lintas Pelayanan 2 Cawang-Kuningan-Dukuh Atas pada Ahad sore (29/11). Dalam kunjungannya, Menhub berharap pembangunan dapat diselesaikan pada akhir 2022.

“Progress pembangunan berjalan dengan baik, tapi saya minta ada penyelesaian masalah tanah, percepatan pembangunan, dan kordinasi dengan stakeholder yang ada terutama yang berkaitan dengan antarmoda,” kata Menhub dalam siaran persnya yang diterima Republika.

Baca Juga

Menurut Menhub, percepatan pembangunan dibutuhkan karena  LRT Jabodebek adalah Transit Oriented Development (TOD) yang memiliki paling  banyak titik-titik stasiun. Sehingga perjalanan penumpang dari dan menuju luar DKI Jakarta lebih mudah dan nyaman.

“Penumpang dari Bekasi yang ke Tanah Abang bisa melalui jalur yang convenient, Adapun yang dari Bogor juga mudah menuju kereta bandara” harap Menhub.

Menurut paparan Direktur Operasional II Adhi Karya Pundjung Setia Brata, pembangunan LRT Jabodebek saat ini sudah mencapai 79,52 persen. 

"Untuk lintas pelayanan 1 dari Cibubur sampai dengan Cawang 98,36 persen, kemudian lintas pelayanan 2 itu 74 persen sedangkan lintas pelayanan 3 adalah 86 persen," jelas Pundjung Setia Brata. 

Menhub memulai peninjauannya dengan menggunakan KRL dari Stasiun Kereta Api Bandara Manggarai menuju Stasiun Sudirman, kemudian dilanjutkan berjalan kaki menuju proyek LRT Dukuh Atas.

Dalam kunjungannya, Menhub juga memastikan proses pembangunan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Dirinya didampingi oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, Dirjen Perkeretaapian Zulfikri,  dan pejabat dari PT Adhi Karya, PT KAI, PT MRT Jakarta dan PT Transjakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement