Selasa 01 Dec 2020 13:56 WIB

Danrem: Kostrad dan Marinir Diturunkan Tumpas Ali Kalora

TNI menurunkan pasukan khusus untuk mengejar gerombolan MIT Poso.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Komandan Korem (Danrem) 132/Tadulako, Brigadir Jenderal (Brigjen) Farid Makruf.
Foto: Penrem Tadulako
Komandan Korem (Danrem) 132/Tadulako, Brigadir Jenderal (Brigjen) Farid Makruf.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Komandan Korem (Danrem) 132/Tadulako, Brigadir Jenderal (Brigjen) Farid Makruf, optimistis pasukan khusus TNI yang diturunkan mampu menumpas gerombolan bersenjata Ali Kalora yang memimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso di Sulawesi Tengah (Sulteng).

“Pasukan yang datang mereka terdiri dari Kostrad dan Marinir yang mempunyai keahlian intel dan tempur,” kata Makruf di Kota Palu, Selasa (1/12).

Dia mengatakan kedatangan tim elite TNI itu untuk mengefektifkan pengejaran, pencarian dan penumpasan terhadap gerombolan bersenjata yang menebar teror dan kerap beraksi di luar batas perikemanusiaan terhadap korban-korbannya terhadap warga di Kabupaten Sigi, Sulteng.

Gerombolan itu diketahui menerapkan taktik gerilya hutan dan berlarut sehingga hal ini harus dihadapi dengan kekuatan militer yang memiliki kualifikasi kontra gerilya hutan dan intelijen.

Markas Besar TNI telah beberapa tahun terakhir memiliki Komando Operasi Khusus yang dipimpin seorang Mayor Jenderal (MayjeN). Organisasi tersebut merupakan komando operasi di bawah panglima TNI yang terdiri dari satuan-satuan pasukan khusus ketiga matra TNI yang siap dikerahkan sesuai perintah panglima TNI.

Secara umum mereka memiliki kualifikasi di bidang penanggulangan teror, penyusupan dan penghancuran di belakang garis lawan, intelijen dan kontra intelijen, perang kota dan gerilya, penggalangan, dan lain-lain.

Makruf mengatakan, pasukan khusus TNI ini juga memperkuat kekuatan Satuan Tugas Tinombala yang telah terjalin selama ini.

“Mendapatkan kekuatan yang lebih besar dengan kedatangan pasukan khusus ini dan kedatangan pasukan ini sangat berarti untuk bisa cepat menemukan titik persembunyian dan pengejaran terhadap kelompok MIT Poso pimpinan Ali Kalora tersebut,” kata perwira tinggi yang lama berdinas di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) tersebut.

Farid mengatakan, pasukan khusus TNI ini ditempatkan di suatu wilayah yang siap bergerak cepat bila terjadi kerawanan. Dia menegaskan, kedatangan pasukan khusus ini sangat berarti untuk bisa cepat menemukan titik persembunyian dan pengejaran terhadap kelompok pimpinan Ali Kalora.

Makruf mengatakanm saat ini Satuan TugasTinombala masih melacak dan memburuDPO MIT Poso, yang keberadaannya dicurigai masih di wilayah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. “Tetapi tidak menutup kemungkinan telah bergerak ke wilayah lain dan kita sedang mencari mereka,” kata Makruf.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement