Kamis 03 Dec 2020 12:05 WIB

Wapres Puji Konsistensi REI Bangun Perumahan Rakyat

Pandemi ganggu aktivitas perekonomian nasional dan dunia, termasuk sektor properti

Red: Budi Raharjo
Wapres saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) REI tahun 2020 yang untuk pertama kali diselenggarakan secara hybrid.
Foto: ist
Wapres saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) REI tahun 2020 yang untuk pertama kali diselenggarakan secara hybrid.

REPUBLIKA.CO.ID,Rakernas 2020,  JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia (REI) KH Dr Ma’ruf Amin memuji konsistensi Realestat Indonesia (REI) dalam pembangunan perumahan khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). REI dinilai sudah membuktikan diri sebagai asosiasi pengembang perumahan dengan capaian pembangunan rumah terbesar selama ini.

Hal itu diungkapkan Wapres saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) REI tahun 2020 yang untuk pertama kali diselenggarakan secara hybrid. “Pada kesempatan ini saya atas nama pemerintah menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada REI dan semua anggota yang terlibat dalam upaya memgurangi angka backlog perumahan. REI secara konsisten telah membuktikan diri sebagai asosiasi perumahan dengan capaian pembangunan perumahan terbesar di Indonesia,” ujarnya.

Pemerintah percaya pembangunan perumahan tidak hanya berdampak positif terhadap perekonomian tetapi juga akan mengangkat kualitas hidup masyarakat. Hal itu disebabkan sektor perumahan dan properti merupakan klaster industri yang melibatkan lebih dari 150 jenis usaha di sektor riil dan menyerap banyak lapangan kerja.

Oleh karena itu, wapres menyatakan pembangunan sektor perumahan perlu didukung sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan manfaatnya dapat dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat. Sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2015, Program Sejuta Rumah (PSR) sampai 16 November 2020 sudah terealisasi sebanyak 5,4 juta unit. Lebih dari 70 persen diantaranya dinikmati golongan MBR.

Khusus untuk tahun ini, karena imbas pandemi Covid-19, realisasi PSR per 16 November 2020 hanya 667.554 unit rumah, yang terdiri dari 75 persen rumah MBR dan sisanya rumah non-MBR (komersial). Karena pandemi ini pula, ujar Wapres, rencana capaian REI untuk membangun 239.109 unit rumah MBR mungkin juga belum mencapai target. Kondisi ini menyadarkan semua pihak terutama pemerintah untuk terus memfasilitasi penyediaan perumahan rakyat.

Pemerintah sudah memberikan perhatian khusus kepada sektor perumahan di APBN 2021. Pemerintah telah mengalokasikan pembiayaan perumahan sebesar Rp 30 triliun. Dana sebesar itu antara lain digunakan untuk membiayai skema subsidi selisih bunga (SSB), bantuan uang muka, bantuan PSU, pembangunan rumah umum dan rumah susun. Juga untuk peningkatan kualitas perumahan swadaya dan pembiayaan KPR FLPP sebesar Rp 16,6 triliun bagi 157.500 unit rumah.

Ketua Umum DPP REI, Paulus Totok Lusida dalam sambutannya mengatakan Rakernas REI 2020 mengangkat tema “Strategi Bisnis Properti dalam Menghadapi Dampak Pandemi Covid-19 dan Implementasi UU Cipta Kerja”. Tema ini sangat relevan dengan situasi terkini yang sedang dihadapi masyarakat. Diakuinya, pandemi telah menganggu seluruh aktivitas perekonomian nasional dan dunia, termasuk sektor properti.

Usaha Presiden, pemerintah dan legislatif untuk menerbitkan UUCK dinilai sudah sangat tepat. Namun, tegas Totok, penerapan beleid itu tidak akan efektif apabila tidak didukung dengan aturan turunan yang sejalan dengan misi awal UUCK.

“Sebagai representasi elemen masyarakat dari kalangan dunia usaha, REI sudah berperan aktif dalam mengawal penyusunan aturan turunan UU Cipta Kerja sehingga regulasi yang dibuat benar-benar lebih mempermudah investasi terutama di industri properti, dan bukan justru sebaliknya aturan pasca UUCK menjadi semakin rumit,” ujar Totok.

Ditambahkan, Rakernas REI kali ini akan menjadi momentum yang sangat baik untuk membahas beragam ide atau gagasan yang sekiranya dapat dimajukan sebagai masukan kepada pemerintah terkait penyusunan aturan turunan UUCK.

Atas nama DPP REI, Totok pun menyampaikan permohonan maaf karena belum dapat mengundang seluruh anggota REI dan stakeholder lainnya secara langsung di acara Rakernas REI 2020 karena kondisi pandemi masih belum mereda. Rakernas digelar secara hybrid, yakni kombinasi antara perhelatan virtual atau dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring) dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Ketua Panitia Penyelenggara Rakernas REI 2020, Ikang Fawzi menyebutkan kendati dihelat tanpa dihadiri audiens dalam jumlah besar, namun penyelenggaraan kegiatan rutin tahunan organisasi perusahaan properti ini tetap disiapkan dan berjalan secara optimal.

“Yang hadir sangat dibatasi yakni hanya unsur panitia penyelenggara, pengurus DPP REI, serta para Ketua DPD REI se-Indonesia. Sedangkan untuk yang tidak hadir di lokasi acara dapat mengakses dan mengikuti kegiatan secara live via Zoom serta live streaming di kanal YouTube,” jelas Ikang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement