Kamis 03 Dec 2020 23:17 WIB

Masa Pandemi Dinilai Peluang Asuransi Tingkatkan Penetrasi

Adira Insurance menilai pandemi jadi momentum tingkatkan penetrasi asuransi

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Adiran Insurance. PT Asuransi Adira Dinamika Tbk menilai pandemi covid-19 merupakan momentum terbaik untuk meningkatkan penetrasi asuransi masyarakat. Hal ini mengingat di tengah pandemi konsumen sangat peduli terhadap proteksi kesehatan masing-masing.
Foto: metawahyu.com
Adiran Insurance. PT Asuransi Adira Dinamika Tbk menilai pandemi covid-19 merupakan momentum terbaik untuk meningkatkan penetrasi asuransi masyarakat. Hal ini mengingat di tengah pandemi konsumen sangat peduli terhadap proteksi kesehatan masing-masing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Asuransi Adira Dinamika Tbk menilai pandemi covid-19 merupakan momentum terbaik untuk meningkatkan penetrasi asuransi masyarakat. Hal ini mengingat di tengah pandemi konsumen sangat peduli terhadap proteksi kesehatan masing-masing.

Presiden Direktur Adira Insurance Hassan Karim mengatakan masa pandemi Covid-19 membuat konsumen lebih selektif apa saja kebutuhan yang terpenting.

“Mereka salah satunya proteksi yang mementingkan proteksi diri dan keluarga mereka. Oleh karena itu ini momentum tepat untuk meningkatkan penetrasi produk asuransi Adira Insurance,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Kamis (3/12).

Tak hanya itu, Hassan juga menilai pandemi telah merubah strategi banyak perusahaan dengan menerapkan digitalisasi. Hal ini sudah disadari oleh Adira Insurance dengan menerapkan digitalisasi sejak 2014.

Ke depannya, Hassan menyebut, pengembangan layanan digital masih menjadi fokus bersama industri asuransi terutama bagi Adira Insurance. Sebab, menurutnya covid-19 semakin meningkatkan customer experience kedepan untuk menikmati layanan digital.

Adira Insurance sendiri sudah fokus pada layanan digital dengan meluncurkan Autocillin Mobile Claim (AMC). “Aplikasi tersebut memberikan kemudahan bagi konsumen yang ingin melakukan klaim asuransi tanpa harus keluar rumah,” ucapnya.

Berdasarkan data Otoritas Jasa keuangan (OJK), penetrasi industri asuransi Indonesia masih di bawah empat persen, kalah dari negara di ASEAN lain seperti Singapura sebesar enam persen sampai  tujuh persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement