Ahad 06 Dec 2020 13:52 WIB

Enaknya Tinggal di Hunian Bergaya TOD Pilihan Kaum Urban

Sejumlah negara di Asia telah mengembangkan hunian yang dilengkap transportasi massal

Red: Hiru Muhammad
Tampak maket Urban Suite, kompelsk hunian berbasis TOD di Timur Jakarta
Foto: istimewa
Tampak maket Urban Suite, kompelsk hunian berbasis TOD di Timur Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Konsep pembangunan hunan berbasis transit oriented development (TOD) kini menjadi salah satu yang berkembang pesat di kota besar seperti Jakarta. Menyatukan hunian dengan sarana transportasi massal dalam satu tempat menjadi salah satu ciri dari TOD. Hal ini diyakini sesuai dengan kebutuhan masyarakat urban modern yang menekankan kepada karakter kecepatan, efisiensi dan kenyamanan. 

Sejumlah negara seperti Singapura, Malaysia dan  Thailand telah mengembangkan kompleks hunian yang dilengkapi dengan sarana transportasi massal kereta cepat dalam kota ini.  Hunian di sekitar stasiun MRT mengalami peningkatan harga lebih tinggi sampai 30 persen dan sewa yang signifikan dibandingkan hunian lain bukan TOD."Saat ini di Jakarta dan sekitarnya belum ada projek yang benar-benar TOD, karena tidak nempel dengan stasiun berarti masih berkonsep transit-adjacent development (TAD) artinya hanya dekat tetapi belum TOD,"kata Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda. 

Ali juga menyebutkan perkembangan hunian berbasis TOD dengan pembangunan infrastuktur yang begitu masif berhasil menarik perhatian masyarakat. Apalagi masalah kemacetan lalu lintas telah membawa dampak buruk di berbagai bidang. 

Apalagi tahun depan setelah beroperasinya light rail transit (LRT) yang menghubungkan Jakarta dengan sejumlah kota satelit disekitarnya, diperkirakan akan memicu animo masyarakat untuk memiliki hunian berbasis TOD. "Urban Suites yang tersambung langsung ke stasiun LRT akan memberikan hawa baru pada industri peroperti di Indonesia,"kata Ali.

Direktur Marketing PT Urban Jakarta Propertindo, Firdaus Fahmi selaku pengembang apartemen Urban Suite dalam keterangan tertulisnya Ahad(6/12) menyatakan, kehadiran integrasi operasi mass rapid transit (MRT) dan LRT akan menekan biaya transportasi masyarakat. 

Di Singapura rata-rata biaya transportasi hanya 4,8 persen dari gaji warganya. Masyarakat Hong Kong sekitar 6,1 persen. Sedangkan di Jabodetabek biaya transportasi sekitar 32 persen. "Dengan konsep TOD ini bisa menekan penghematan yang luar biasa. Apalagi pemerintah melakukan tidakan preventif untuk memastikan masyarakat shifting ke kereta tahun depan, seperti kenaikan tarif parkir, tol, ERP, dan lain-lain," tutur Fahmi.

Apartemen Urban Suites yang berlokasi di Jatibening, berdiri di atas 1,4 hektar dengan total nilai investasi Rp 2,5 triliun. Urban Suites  mempunyai 2 tower, Urbain dan Shelton dengan harga jual mulai Rp 500 juta untuk tipe studio. Sejumlah fasilitas modern seperti pusat perbelanjaan, bioskop, sarana kebugaran dan lainnya telah disiapkan bagi penghuninya. "Urban Suites bisa dibilang sebagai satu-satunya hunian berkelas dunia yang terintegrasi dan menyatu dengan fasilitas LRT di Indonesia," kata Fahmi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement