Senin 07 Dec 2020 15:57 WIB

Hadir 50 Tahun di Tanah Air, Inilah Kontribusi Suzuki

Indonesia akan menjadi pilar ketiga industri otomotif Asia setelah Jepang dan India

Red: Hiru Muhammad
tampak new suzuki carry pick up (kiri) dan suzuki carry pick up st 20 buatan tahun 1976 (kanan) pada ajang Telkomsel Indonesia International Motor Show di JIexpo Kemayoran. Jakarta
Foto: Foto: Hiru Muhammad/Republika
tampak new suzuki carry pick up (kiri) dan suzuki carry pick up st 20 buatan tahun 1976 (kanan) pada ajang Telkomsel Indonesia International Motor Show di JIexpo Kemayoran. Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Bicara kendaraan pick up tentunya tidak terlepas dari nama Suzuki. Sejak hadir di Tanah Air 50 tahun lalu, masyarakat telah menggunakan Suzuki ST 20, kendaraan pick up serbaguna yang banyak dipakai masyarakat pedesaan dan perkebunan.

"ST 20 lahir di Manado, saat itu panen cengkeh dan bisa membawa beban sampai 1 ton," kata Soebronto Laras, President Director PT Suzuki Indomobil Motor (SIM)/Suzuki Indomobil Sales (SIS) dalam sambutannya di sela HUT 50 tahun Suzuki berkontribusi bagi Indonesia, Senin (7/12) mengenang kisah ST 20. Menurutnya, keberadaan kendaraan pick up sangat ideal bagi kebutuhan pasar di Indonesia sampai kini. 

Suzuki terus melanjutkan sukses ST 20 dengan generasi berikutnya. Setelah meluncurkan New Suzuki Carry tahun lalu, pihaknya akan terus memfokuskan produksi kendaraan pick up tersebut hingga 63 persen dari total jumlah produksi Suzuki. "Akan banyak peluang bisnis yang membutuhkan kendaraan pick up andal, ramah lingkungan, kita lihat saja prospek ke depan," kata Soebronto. 

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat transportasi, dan Elektronika (Ilmate) kementerian Perindustrian, Dr. Ir. Taufik Bawazier juga menyebutkan komitmen Indonesia untuk menjadi pilar ketiga setelah Jepang dan India, Indonesia diharapkan dapat meningkatkan volume produksi untuk pasar domestik dan ekspor lebih dari 45 persen.  Suzuki Indonesia sebagai mother plan tidak hanya untuk kendaraan MPV tapi juga niaga. 

Suzuki juga dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan tenaga kerja nasional dengan cara melakukan transfer teknologi untuk memenuhi kebutuhan produksi dan rancang bangun. Apalagi jumlah produksi kendaraan di  Indonesia masih kalah dibanding beberapa negara Asia lainnya. 

Untuk tahun 2021, total penjualan kendaraan di Tanah Air diperkirakan mencapai 750 ribu unit. Suzuki berharap dapat menguasai 13 persen dari target produksi yang ada. Hal itu bisa dilakukan Suzuki melalui sejumlah produk andalannya di kelas MPV dan pick up yang telah di produksi di Tanah Air. Peluncuran produk baru juga tetap dilakukan dengan pengembangan sejumlah disain baru yang lebih ramah lingkungan dan menggunakan teknologi modern."Pasti ada sejumlah model baru yang dipasarkan, kita tunggu saja nanti," kata Seiji Itayama, Presiden Direktur PT SIM/SIS.

Suzuki memulai bisnis di Indonesia tahun 1970. Hingga 2019, Suzuki telah memproduksi lebih dari 11.000.000 unit sepeda motor dan 2.500.000 unit mobil dengan penyerapan komponen lokal rata-rata di atas 80 persen yang dipasok lebih dari 400 perusahaan komponen dalam negeri. Suzuki Indonesia juga telah melakukan kegiatan ekspor ke 85 negara dengan total volume lebih dari 1.300.000 unit. Semua kegiatan ini telah menciptakan lebih dari 5.000 lapangan kerja untuk masyarakat.

Itayama juga menyinggung Suzuki Jimny yang sampai kini belum ada kepastian untuk diproduksi di Indonesia. Menurutnya, Jimny dipasarkan secara global dan harus ada dukungan dari Jepang. "Jika ada waktu yang tepat kita produksi, semua masih dalam studi," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement