Senin 07 Dec 2020 19:29 WIB

200 Ribu Warga Kulonprogo Diprioritaskan Dapat Vaksin

Pemerintah Kulonprogo masih menunggu instruksi pusat terkait pemberian vaksin.

Red: Friska Yolandha
Petugas menyemprotkan cairan desinfektan kontainer berisi vaksin COVID-19 setibanya, di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). Vaksin COVID-19 produksi perusahaan farmasi Sinovac, China tersebut disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu 2-8 derajat celcius, selanjutnya akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma.
Foto: MUKHLIS JR/ANTARA
Petugas menyemprotkan cairan desinfektan kontainer berisi vaksin COVID-19 setibanya, di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). Vaksin COVID-19 produksi perusahaan farmasi Sinovac, China tersebut disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu 2-8 derajat celcius, selanjutnya akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma.

REPUBLIKA.CO.ID, KULONPROGO -- Sebanyak 200 ribu warga di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, diprioritaskan mendapat vaksin Covid-19. Vaksin diberikan secara bertahap sesuai jumlah dosis yang didistribusikan dari pusat.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kulon Progo Baning Rahayujati mengatakan sesuai arahan Presiden Joko Widodo, sasaran pemberian vaksin Covid-19 adalah masyarakat yang berusia 18 tahun sampai 59 tahun di mana kondisi sehat, yakni orang yang belum pernah konfirmasi dan tidak memiliki komorbid.

"Secara umum, kalau kami melihat jumlah penduduk di Kulon Progo usia 18 sampai 59 tahun ada 200 ribu. Namun sesuai arahkan pemberian fasilitas kesehatan secara bertahap," kata Baning, Senin (7/12).

Ia mengatakan pada tahap pertama, vaksin diberikan kepada petugas di fasilitas pelayanan kesehatan. Untuk petugas sendiri dibagi menjadi tiga, yakni tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidang) totalnya di Kulon Progo baik pemerintah dan swasta sebanyak 2.109 orang. Kemudian asisten tenaga kesehatan ada 41 orang, dan pendukung di pos pelayanan kesehatan (posyankes) ada 992 orang.

"Jadi total di posyankes baik pemerintah dan swasta sasarannya sebanyak 3.432 orang, namun belum di-screening," katanya.

Selanjutnya, masyarakat yang mendapat vaksin adalah peserta PBI BJPS Kesehatan dari pemerintah pusat sebanyak 233.141 orang, dan PBI BPJS Kesehatan dari APBD kabupaten sebanyak 47.669 orang. Jadi total PBI BPJS Kesehatan di Kulon Progo sebanyak 280.210. Namun setelah dikelompokkan dari usia 18 tahun sampai 59 tahun hanya sebanyak 49 persen.

"Hanya itu yang kami bisa lakukan. Selanjutnya, kami masih menunggu instruksi dari pusat untuk pemberian vaksin. Kemudian pemberian vaksin kepada anggota TNI dan Polri masih dalam pendataan," katanya.

Lebih lanjut, Baning mengatakan saat ini, Pemkab Kulon Progo masih melakukan cek sumber daya manusia dan sumber daya sarana dalam pelaksanaan pemberian vaksin. Sumber daya kesehatan yang dimiliki Kuon Progo saat ini, baik perawat dan puskesmas yang tersebar di puskesmas banyak 374 orang, kemudian sumber daya kesehatan rumah sakit pemerintah dan swasta sebanyak 1.122 orang.

Pemkab Kulon Progo juga sudah mengirim sebanyak 64 petugas mengikuti pelatihan pemberian vaksin yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan. Mereka mendapat materi pelatihan pemberian vaksin, distribusi vaksin, penentuan sasaran hingga penyimpanan vaksin sebelum didistribusikan.

"Melihat dari kesiapan sarana dan prasarana mulai dari penyampaian vaksin, dan distribusi vaksin, Kulon Progo siap menerima vaksin, baik gudang penyimpanan vaksin, dinas kesehatan dan puskesmas cukup untuk menerima vaksin dalam kondisi 2 sampai 8 derajat celcius," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement