Rabu 09 Dec 2020 12:17 WIB

Dukung Blended Learning, UBSI Teken MoU dengan Pintaria

Pintaria membantu mahasiswa yang terkendala waktu, biaya dan tempat.

Red: Irwan Kelana
UBSI meneken kerja sama (MoU) dengan Pintaria untuk mewujudkan blended learning.
Foto: Dok UBSI
UBSI meneken kerja sama (MoU) dengan Pintaria untuk mewujudkan blended learning.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guna mewujudkan visi menjadi universitas unggul di bidang ekonomi kreatif pada tahun 2033, Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) teken MoU dengan Pintaria (PT HarukaEDU). Pintaria merupakan penyedia platform dan jasa dalam penyelenggaraan program pendidikan jarak jauh milik Haruka Edu yang menawarkan berbagai jenis program pelatihan berbasis daring. 

Penandatangan MoU ini dilakukan oleh Ketua Yayasan BSI, Efriadi Salim dan Dr  Mochamad Wahyudi selaku rektor UBSI dengan Novistiar Rustandi selaku presiden direktur dan Dr  Gerald Wiratmo Adli Ariff, direktur PT HarukaEDU. 

Wahyudi menuturkan bahwa kerja sama ini merupakan dukungan kampus UBSI untuk mewujudkan blended learning yang telah dicanangkan oleh pemerintah. 

Menurutnya, ada beberapa ppodi di UBSI yang akan menerapkan pembelajaran system blended learning, sebagai upaya kesiapan dalam menyambut kenormalan baru (new normal). Di antaranya Prodi Sistem Informasi, Ilmu Komunikasi, Teknologi Informasi dan Manajemen untuk Srata 1 (S1). Sementara Prodi Sistem Informasi dan Prodi Penyiaran untuk jenjang Diploma 3 (D3).

“UBSI turut serta memberikan pembelajaran daring yang berkualitas dan mudah diakses oleh seluruh mahasiswa berbagai pelosok negeri maupun dunia. Selain itu, program e-learning ini akan  diterapkan pada Prodi Sistem Informasi, Ilmu Komunikasi, Teknologi Komunikasi, Manajemen dan penyiaran,” ujar Dr Wahyudi dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Kerja sama ini sebagai modal untuk menciptakan layanan pendidikan yang optimal kepada mahasiswa yang tidak bisa mengikuti pendidikan secara tatap muka. Sehingga, kehadiran Pintaria dapat membantu mahasiswa yang terkendala waktu, biaya dan tempat. Semua kendala itu menjadi  terpecahkan dengan blended learning yang dapat diakses secara fleksibel dengan banyaknya tawaran program pilihan.

Dalam draft kerja sama tersebut, Pintaria akan menyediakan platform dan konten untuk penyelenggaraan mata kuliah yang digelar secara e-learning pada program pendidikan tatap muka (program reguler).

Sementara itu, komitmen Pintaria dalam kerja sama ini, ingin memberikan pengalaman lebih dalam penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada sistem pembelajaran blended learning. “Harapan kami dalam kerja sama ini adalah nantinya melalui program-program unggulan full PJJ yang berkualitas. Tentunya untuk mempercepat realisasi visi agar menjadi institusi unggulan di bidang ekonomi kreatif, pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat berbasis teknologi informasi jauh sebelum tahun 2033,” kata Gerald Wiratmo Adli Ariff, selaku direktur PT HarukaEDU.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement