Sabtu 12 Dec 2020 23:45 WIB

Pasien Covid-19 di Madiun Bertambah 5 Jadi 266 Orang

Beberapa pasien terbaru Covid-19 di Madiun memiliki riwayat perjalanan luar kota

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas kesehatan mengambil sampel darah saat tes diagnostik cepat (rapid test) COVID-19 pada calon penumpang Kereta Api (KA) di Stasiun KA Madiun, Jawa Timur, Kamis (30/7/2020). PT KAI (Persero) bersinergi dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yang keduanya merupakan BUMN yakni dengan menyediakan layanan rapid test COVID-19 dengan tarif Rp85 ribu pada penumpang KA.
Foto: Antara/Siswowidodo
Petugas kesehatan mengambil sampel darah saat tes diagnostik cepat (rapid test) COVID-19 pada calon penumpang Kereta Api (KA) di Stasiun KA Madiun, Jawa Timur, Kamis (30/7/2020). PT KAI (Persero) bersinergi dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yang keduanya merupakan BUMN yakni dengan menyediakan layanan rapid test COVID-19 dengan tarif Rp85 ribu pada penumpang KA.

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Madiun, Jawa Timur, berjumlah sebanyak 266 orang setelah ada penambahan lima kasus baru pada Sabtu (12/12) dari sebelumnya 261 orang.

Berdasarkan rilis yang dikeluarkan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemerintah Kota Madiun di Madiun, Sabtu, tambahan lima pasien baru tersebut terdaftar sebagai kasus nomor 262 hingga 266.

"Kasus konfirmasi masih bertambah di Kota Madiun setiap harinya. Hingga Sabtu (12/12), kasus terkonfirmasi menjadi 266 orang," ujar Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Diskominfo Kota Madiun Noor Aflah dalam keterangannya di Madiun, Sabtu malam.

Sesuai data, kelima kasus baru tersebut adalah pasien ke-262 berinisial BG (11) seorang laki-laki warga Kelurahan Kanigoro. BG merupakan kontak erat kasus konfirmasi nomor 248. Selain berstatus kontak erat, BG diketahui juga mempunyai riwayat perjalanan dari Salatiga. Kini, BG melakukan isolasi mandiri dalam kondisi tanpa keluhan.

Pasien nomor 263 berinisial SS (76) berjenis kelamin laki-laki warga Kelurahan Oro-Oro Ombo. Kasus nomor 264 berinisial AD (21) berjenis kelamin laki-laki warga Kelurahan Mojorejo.

Pasien SS dan AD bersama keluarga memiliki riwayat melakukan perjalanan ke Malang dan Jember akhir bulan lalu. SS mengeluh batuk, sesak, dan mual beberapa hari setelah kepulangan. Begitu juga dengan AD yang mengeluh pusing, badan pegal-pegal, serta kehilangan indra penciuman dan perasa.

SS memeriksakan diri ke rumah sakit. AD periksa kesehatan di Puskesmas. Karena kondisi mengarah ke COVID-19, SS dan AD dilakukan pemeriksaan swab. Hasil keluar dan keduanya positif COVID-19. Keduanya menjalani isolasi di rumah sakit rujukan COVID-19 di Kota Madiun. Kondisi SS sempat menurun namun berangsur membaik. Sedang, AD dalam kondisi stabil.

Kemudian, kasus nomor 265 berinisial MS (13) berjenis kelamin laki-laki warga Kelurahan Oro-Oro Ombo. Kasus konfirmasi ini bermula dari "rapid test" atau tes cepat sebagai persyaratan kembali bersekolah ke Nganjuk. Sayang, hasil tes cepat MS menunjukkan reaktif. Lalu dilakukan "swab test" atau tes usap dan MS positif COVID-19. MS menjalani isolasi di salah satu rumah sakit di Kota Madiun dengan kondisi stabil.

Berikutnya, kasus nomor 266 berinisial ID (89) berjenis kelamin perempuan warga Kelurahan Klegen. ID merupakan kontak erat kasus konfirmasi nomor 251. ID kini menjalani isolasi di salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 di Kota Madiun dengan keluhan batuk, mual, dan badan pegal-pegal.

Aflah menambahkan, selain lima kasus konfirmasi baru, Pemkot Madiun juga mencatat empat pasien sembuh pada Sabtu (12/12). Keempatnya adalah kasus nomor 239, 240, 242, dan 220.

Dengan tambahan lima kasus konfirmasi baru tersebut, maka hingga Sabtu ini terdapat 266 warga Kota Madiun terkonfirmasi COVID-19. Dari jumlah tersebut, 207 orang sembuh, 14 orang meninggal, 21 orang isolasi mandiri, dan 24 orang lainnya dalam perawatan.

Pemkot Madiun terus berupaya mengajak warganya disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19. Yakni dengan memakai masker, rajin mencuci tangan memakai sabun di air mengalir, dan menjaga jarak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement